Hacker Bjorka Sulit Ditangkap

Pengamat Keamanan Cyber Pratama Pradha mengatakan tidak mudah mengungkap siapa sosok dibalik hacker Bjorka.

Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Pengamat Keamanan Cyber Pratama Pradha mengatakan tidak mudah mengungkap siapa sosok dibalik hacker Bjorka.

Di banyak kasus, hacker profesional sulit ditangkap karena keahliannya menyembunyikan jejak.

Pratama menegaskan perlunya kerjasama dengan negara lain untuk menangkap hacker Bjorka yang mengancam keamanan data di negara RI.

"Misalkan negara-negara yang memang punya akses yang cukup baik ketika melakukan profiling yang cukup baik terhadap aktor-aktor hacker yang ada di internet," tutur saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Pratama menuturkan hacker yang melakukan peretasan biasanya akan disangkakan dengan pasal UU ITE pasal 30 ayat 1, 2 dan 3.

"(Dalam kasus lain) hacker yang melakukan peretasan yaitu hacker Jogja," urainya.

Perlu diketahui, hacker Jogja adalah pelaku peretas server perusahaan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS) dan telah ditangkap oleh Direktorat Siber Bareskrim.

Pratama kembali menekankan kemunculan hacker di suatu negara hal yang tidak bisa terelakkan.

"Jadi sebenarnya no issue, masalahnya bisa tidak kita menangkap hackernya, ini yang menjadi masalah
Hacker Brjorka pada Jumat (9/9/2022) mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB itu berisi 679.180 dokumen, data-data tersebut dirampas per September 2022.

Di situsbreached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.

"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.

Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup.

Isinya adalah Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana dan Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.

Bjorka menyebut data yang baru saja ia unggah akan berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved