Berita Jambi

Driver dan Merchant Rekanan Ojek Online di Jambi Keberatan dengan Kenaikan Tarif

Kebijakan pemerintah menaikkan tarif ojek online memancing berbagai reaksi dari Driver dan merchant rekanan ojek online yang ada di Jambi.

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Driver Gojek yang selalu utamakan Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan (J3K) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kebijakan pemerintah menaikkan tarif ojek online memancing berbagai reaksi dari Driver dan merchant rekanan ojek online yang ada di Jambi.

Driver dan merchant rekanan ojek online di Jambi merasa keberatan dengan kebijakan pemerintah menaikan tarif ojek online.

Apa lagi peraturan yang mulai berlaku Sabtu 10 September 2022 mendatang ini di kelurkan di tengah kenaikan harga BBM subsidi.

Pipit pemilik Warung Abel yang sebagian besar penjualan di topang oleh aplikasi ojek online mengatakan kenaikan tarif ini akan sangat berpengaruh terhadap penjualannya yang sangat tergantung dengan aplikasi ini.

"Dengan tarif naik pasti nya konsumen akan sedikit mengurangi aktifitas pembelian secara online," ujarnya Kamis (8/9/2022).

Hal yang sama juga di katakan Sudirjo pemilik warung D jes, dimana saat ini penjualan baru mau mulai pulih setelah pandemi, lalu dengan naiknya BBM subsidi dan tarif ojek online di kawatirkan akan kembali membuat usahanya sepih pembeli.

"Kalau bisa jangan naiklah, kita baru mau bernafas, di satu sisi kasian juga driver yang kekurangan orderan," ujarnya.

Dirjo menceritakan saat ini ada banyak driver yang mengeluh sepih orderan kepadanya.

"Apa lagi tarif naik, bisa makin sepih," ujarnya.

Sementara itu Baron yang driver shopee juga merasa sangat keberatan dengan kebijakan pemerintah menaikan tarif ojek online.

Pemuda yang menjadikan Ojek online sebagai mata pencarian utamanya ini kawatir akan sepih orderan.

"Kalau tarif naik, kemungkinan orderan akan berkurang, apa lagi saat ini BBM juga naik ya, jadi masyarakat akan engan untuk berbelanja," ujarnya.

Baron berharap tarif sendiri tidak naik namun dicarikan alternatif lain agar driver dan konsumen bisa sejahtera.

Sementara itu Sugianto ketua persatuan grab gojek srikayangan (pegasus) juga keberatan dengan adanya kebijakan ini dia mengatakan permasalahan di driver ojol itu tidak bisa di selesaikan dengan menaikan tarif saja, tapi harus tau akar permasalahannya.

" Yang kami harap bukan masalah kenaikan sesuai aturan pemerintah tapi lebih kepada hak driver yang selama ini terdzolimi, pemangkasan biaya yang tidak jelas terutama untuk double order dan tarip jarak jauh yang mana perhitungannya tidak sesuai lagi," ujarnya.

"Untuk apa ada kenaikan bila pemangkasan penghasilan driver juga semakin besar," tambahnya.

Sugianto menceritakan banyak solusi yang bisa dilakukan pemerintah maupun pihak Aplikator agar kehidupan driver ojek online bisa sejahtera tanpa harus menaikan tarif.

Permasalahan seperti ada nya orderan ganda yang hanya akan merugian para driver karena nilai tarif ongkir dipotong dengan alasan yang tidak jelas,

"Kalau ini di perbaiki driver dilapangan akan dapat kebagian orderan secara Adil dan rata," katanya.

"Ini baru satu permasalahan, ada banyak permasalahan yang bisa di aja duduk bersama agar mendapatkan solusi yang baik untuk kami para driver dan juga penguna ojek online," tambahnya.

Sementara itu Fitri owner Lapis Angso Duo mengatakan dengan naiknya tarif ojek online tentunya akan mempengaruhi penjualan di Marketplace tersebut

Namun dia tidak kawatir dengan kebaikan tarif ojek online tersebut karena dia menerapkan pendekatan khusus ke konsumenya sehingga konsumen bisa langsung berintegrasi dengan tokonya.

"Memang kondisi seperti ini tidak bisa kita elakan, namun sebagai pedangan kita sudah mempersiapkan terlebih dahulu, itulah kenapa kita mencantumkan nomor WA di kemasan agar konsumen bisa berinteraksi dengan kita langsung," ujarnya.

Selain itu, banyaknya jasa kurir lokal yang memasang tarif cukup murah bisa menjadi solusi alternatif baginya untuk tetap memuaskan konsumenya.

"Saat ini kan banyak tu jasa kurir lokal yang memasang tarif jauh dekat hanya Rp 10 ribu, kita bisa memanfaatkan itu," ujarnya

Namun mengunakan jasa kurir lokal dengan tarif murah bukanya tidak ada kelemahan, dimana jumlah kurir lokal yang tidak sebanyak ojek online membuat jasa layanan ini terasa lebih lama.

"Kalau driver ojol itukan banyaknya jadi setiap ada pesanan atau yang memesan melalui aplikasi akan cepat di delivery, kalau pakai kurir lokal kan kita harus menunggu waktu mereka, jadi lebih lama untuk masalah waktu pengantaran," ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ketua DPRD Provinsi Jambi Hadir di Forum Dialog Membahas Inflansi dan Kenaikan BBM

Baca juga: LINK Streaming Ludogorest Vs AS Roma, Prediksi Starting XI, Mouriho Mainkan Belotti Sejak Awal

Baca juga: AS Gelontorkan Bantuan 2 Miliar Dollar AS untuk Ukraina dan Negara Eropa yang Terancam Rusia

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved