Suharso Monoarfa Diberhentikan PPP

Diberhentikan dari Jabatan Ketum PPP, Ini Tawaran Mengejutkan Buat Suharso Monoarfa

Suharso Monoarfa diberhentikan dari jawabatan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Editor: Heri Prihartono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suharso Monoarfa diberhentikan dari Ketua Umum PPP. Sebagai gantinya Suharso Monoarfa ditawari jadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP. 

TRIBUNJAMBI.COM - Suharso Monoarfa diberhentikan dari jawabatan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sebagai gantinya Suharso Monoarfa ditawari jadi Ketua Majelis Pertimbangan PPP.

Perkembangan soal Suharso Monoarfa disampaikan  Wakil Ketua Umum  Arsul Sani Rabu (7/9/2022).

Menurutnya tak ada perpecahan dan konflik di internal PPP.

PPP menawarkan Suharso mau menjabat Ketua Majelis Pertimbangan PPP.

Jika Suharso menerima tawaran itu, diharapkan masalah akan segera selesai.

Saat ini  ketua umum menjadi satu-satunya posisi yang diganti dalam permohonan SK pengesahan di Kementerian Hukum dan HAM.

"Di dalam permohonan SK pengesahan perubahan kepengurusan, yang kami ubah cuma satu, yakni posisi ketua umum," ungkap Arsul kepada wartawan, 

Bahkan di posisi seperti sekretaris jenderal sampai bendahara umum masih tetap diisi oleh orang-orang yang sama.

Suharso Melawan

H Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Penunjukkan Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dibenarkan Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M Tokan. 

Muhamad Mardiono ditunjuk jadi Plt Ketua Umum PPP karena Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa diberhentikan.

Dikatakan Usman M Tokan, Suharso Monoarfa diberhentikan dari posisi Ketua Umum PPP sesuai keputusan Tiga majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pemberhentian Suharso Monoarfa menyikapi kegaduhan antara Suharso Monoarfa dan sejumlah simpatisan PPP.

"Saudara H Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP sisa masa bakti 2020 - 2025," kata Usman M Tokan dikonfirmasi Tribunnews, Senin (5/9/2022).

Usman M Tokan menjelaskan mekanisme penunjukkan Plt Ketum PPP setelah Suharso Monoarfa diberhentikan.

Menurut Usman M Tokan itu dilakukan dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP yang digelar di Serang, Banten.

Dalam Mukernas PPP itu, petinggi partai hadir dalam rapat tersebut.

"Musyawarah kerja nasional bertempat di Banten dihadiri pimpinan majelis syari'ah, pimpinan majelis kehormatan, pimpinan majelis pertimbangan, pimpinan dan lembaga DPP PPP, Banom dan pimpinan wilayah dari 29 provinsi," Usman M Tokan menjelaskan.

 Suharso Monoarfa, kata Usman M Tokan, sedianya ingin menyatakan pengunduran diri dalam dalam acara Mukernas PPP tersebut.

Namun, hingga acara tersebut ditutup, Suharso Monoarfa tidak memberikan respons dan konfirmasi perihal tersebut.

Akhirnya Majelis Partai memutuskan menunjuk Plt Ketum PPP.

"Kabarnya beliau mau mengundurkan diri. Ditunggu hingga ditutupnya acara mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui telfon, whatsaap atau surat," ujar Usman M Tokan.

Suharso Monoarfa  mengklaim kalau dirinya masih sah sebagai ketua umum PPP.

"Saya masih ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar," cuplikan pernyataan Suharso Monoarfa.

Kehadiran Suharso Monoarfa di tengah acara workshop dibenarkan seorang elit PPP.

Suharso Monoarfa telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya di posisi ketua umum PPP.

"Saya telah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan. Baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," ujarnya.

Suharso Monoarfa juga meminta agar apa yang terjadi di internal partai tak membawa-bawa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Suharso Monoarfa tegas mengatakan, Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam urusan internal PPP.

"Jangan bawa-bawa nama presiden. Jangan bawa-bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," katanya.

"Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," sambung Suharso Monoarfa .

Artikel Ini Diolah dari WARTAKOTALIVE

Baca juga: Dampak Suharso Monoarfa Diberhentikan Paksa dari Ketum PPP, Ini Kata Pengamat

Baca juga: Biodata dan Profil Suharso Monoarfa yang Diberhentikan dari Ketum PPP

Baca juga: Suharso Monoarfa Melawan Setelah Diberhentikan Dari Ketua Umum PPP: Yang Tak Mau Konsolidasi Minggir

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved