Suharso Monoarfa Diberhentikan PPP

Dampak Suharso Monoarfa Diberhentikan Paksa dari Ketum PPP, Ini Kata Pengamat

Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketua Umum DPP PPP berdampak pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
((KOMPAS.com/JESSI CARINA))
Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa ketika ditemui di Resto Plataran, Jalan HOS Cokroaminoto, Kamis (18/4/2019).Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketua Umum DPP PPP berdampak pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

TRIBUNJAMBI.COM -Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketua Umum DPP PPP berdampak pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Suharso Monoarfa yang diberhentikan berpeluang membuat PPP keluar dari KIB.

Dampak Suharso Monoarfa diberhentikan dari Ketum PPP disampaikan  Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.

menyebut ada potensi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) keluar dari 

"Potensi keluarnya dari koalisi KIB tuh ada," kata Ujang Komarudin kepada Tribunnews.com, Senin (5/9/2022).

Keputusan akan keluar dari KIB juga tergantung kesepakatan jajaran pengurus PPP.

"Kemungkinannya (keluar dari KIB) masih putih-putih yah. Mungkin keluar mungkin juga tidak tergantung kesepakatan ketua umum dengan pengurus yang baru dengan jajaran pengurus," ucapnya.

Alasannya banyak kiai-kiai yang tak setuju PPP bergabung dengan KIB.

"Dan ujungnya ada pernyataan terkait amplop kiai dan kita tahu ujung pangkal dari itu semua adalah Suharso Monoarfa dipecat," imbuhnya.

Suharso Monoarfa Melawan

H Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Penunjukkan Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dibenarkan Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M Tokan. 

Muhamad Mardiono ditunjuk jadi Plt Ketua Umum PPP karena Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa diberhentikan.

Dikatakan Usman M Tokan, Suharso Monoarfa diberhentikan dari posisi Ketua Umum PPP sesuai keputusan Tiga majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pemberhentian Suharso Monoarfa menyikapi kegaduhan antara Suharso Monoarfa dan sejumlah simpatisan PPP.

"Saudara H Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP sisa masa bakti 2020 - 2025," kata Usman M Tokan dikonfirmasi Tribunnews, Senin (5/9/2022).

Usman M Tokan menjelaskan mekanisme penunjukkan Plt Ketum PPP setelah Suharso Monoarfa diberhentikan.

Menurut Usman M Tokan itu dilakukan dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP yang digelar di Serang, Banten.

Dalam Mukernas PPP itu, petinggi partai hadir dalam rapat tersebut.

"Musyawarah kerja nasional bertempat di Banten dihadiri pimpinan majelis syari'ah, pimpinan majelis kehormatan, pimpinan majelis pertimbangan, pimpinan dan lembaga DPP PPP, Banom dan pimpinan wilayah dari 29 provinsi," Usman M Tokan menjelaskan.

 Suharso Monoarfa, kata Usman M Tokan, sedianya ingin menyatakan pengunduran diri dalam dalam acara Mukernas PPP tersebut.

Namun, hingga acara tersebut ditutup, Suharso Monoarfa tidak memberikan respons dan konfirmasi perihal tersebut.

Akhirnya Majelis Partai memutuskan menunjuk Plt Ketum PPP.

"Kabarnya beliau mau mengundurkan diri. Ditunggu hingga ditutupnya acara mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui telfon, whatsaap atau surat," ujar Usman M Tokan.

Suharso Monoarfa  mengklaim kalau dirinya masih sah sebagai ketua umum PPP.

"Saya masih ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar," cuplikan pernyataan Suharso Monoarfa.

Kehadiran Suharso Monoarfa di tengah acara workshop dibenarkan seorang elit PPP.

Suharso Monoarfa telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya di posisi ketua umum PPP.

"Saya telah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan. Baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," ujarnya.

Suharso Monoarfa juga meminta agar apa yang terjadi di internal partai tak membawa-bawa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Suharso Monoarfa tegas mengatakan, Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam urusan internal PPP.

"Jangan bawa-bawa nama presiden. Jangan bawa-bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," katanya.

"Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," sambung Suharso Monoarfa .

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Baca juga: Biodata dan Profil Suharso Monoarfa yang Diberhentikan dari Ketum PPP

Baca juga: Suharso Monoarfa Melawan Setelah Diberhentikan Dari Ketua Umum PPP: Yang Tak Mau Konsolidasi Minggir

Baca juga: Tolak Dipecat Suharso Bawa Preman untuk Pengawalan, Dilempar Peserta Bimtek dengan Botol Plastik

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved