Keseleo Lidah Soal 'Amplop Kiai' Bikin Suharso Di'kick'
Pimpinan tiga Majelis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah melakukan musyawarah dan telah memutuskan
"Beliau (Suharso, red) itu pengin di mana karena beliau sendiri kemarin waktu bicara baik dengan pak Mardiono (Plt Ketum PPP) sendiri maupun dengan pak Romy itu memang sudah pengin mengundurkan diri," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Lebih lanjut, Arsul menyatakan, keputusan untuk memberhentikan Suharso Monoarfa dari kursi pimpinan PPP juga didasarkan karena adanya ketegangan dari internal partai. Atas ketegangan tersebut, Mahkamah Tinggi PPP akhirnya menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) partai di Serang, Banten, kemarin.
Dari hasil Mukernas itu kata Arsul, ditetapkan kalau Suharso Monoarfa tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PPP dan dikukuhkan Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PP.
"Yang dikehendaki Majelis Partai agar ada pemberhentian, yang dikehendaki oleh Mukernas DPW, DPW itu ada realokasi reorganisasi, nah kan ketemunya sama," jelas Arsul.
Pada Minggu (4/9), beredar undangan yang mengatasnamakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten.
Dalam undangan yang diterima Tribun Network, Mukernas PPP digelar selama dua hari mulai Minggu 4-5 September 2022 di Swiss Belinn Modern Cikande, Jalan Raya Jakarta-Serang KM 68, Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten.
Berdasarkan agenda yang tertera dalam surat undangan itu, ada dua agenda penting yang dibahas. Pertama, Pleno I yang berisi pembacaan jadwal tata tertib. Adapun petugas yang bertugas adalah pimpinan sidang.
Namun, hal mengejutkan muncul di agenda selanjutnya pada Pleno II. Dimana, tertulis agenda pengukuhan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP. Agenda itu juga dipimpin oleh pimpinan sidang.
Meski begitu, dalam undangan tersebut belum tertera informasi detail siapa yang akan mengisi posisi Plt Ketua Umum PPP. Padahal, diketahui bahwa saat ini Ketua Umum DPP PPP adalah Suharso Monoarfa.
Undangan Mukernas PPP ini juga ditandantangani oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani dan Wakil Sekretaris Jenderal PPP Idy Muzayyad. Salah satu sumber Tribun mengatakan, bahwa Mukernas PPP ini digelar guna mengganti posisi Suharso Monoarfa. Dimana, sebelumnya kalangan di internal PPP mendesak Suharso mundur lantaran menyinggung soal 'Amplop Kiai' pada acara KPK, beberapa waktu lalu.
"Salah satunya soal itu (Amplop Kiai)," ucap sumber Tribun.
Dalam kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus DPP PPP, Suharso Monoarfa menceritakan pengalaman pribadinya saat berkunjung ke pondok pesantren besar, guna meminta doa dari beberapa kiai yang menurutnya juga kiai besar.
"Waktu saya Plt. Ini demi Allah dan Rasul-Nya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja. Ya, saya minta didoain kemudian saya jalan. Tak lama kemudian saya dapat pesan di WhatsApp, 'Pak Plt, tadi ninggalin apa gak untuk kiai?'" cerita Suharso.
Suharso yang merasa tidak meninggalkan sesuatu di sana sempat menduga ada barang cucunya yang tertinggal di pesantren tersebut. Kata orang yang mengirim pesan ke dia, bukan barang yang tertinggal. Setelah dijelaskan bahwa harus ada pemberian untuk kiai dan pesantren, ujar Suharso, dia bahkan sempat menyebutkan tidak membawa sarung, peci, Alquran atau lainnya.
“Kayak enggak ngerti saja Pak Harso ini, begitu Pak Guru. I've provited one, every week. Dan bahkan sampai saat ini, kalau kami ketemu di sana, itu kalau salamannya, enggak ada amplopnya Pak, itu pulangnya itu, sesuatu yang hambar," ucapnya.