AS Roma
AS Roma Didenda, Jose Mourinho Marah karena Aturan Financial Fair Play UEFA: Ini tidak Adil
Jose Mourinho telah melampiaskan kemarahannya pada aturan Financial Fair Play UEFA setelah Roma dihukum dengan diharuskan membayar denda.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Angka itu akan dipotong dari pendapatan yang diperoleh klub-klub ini dari berpartisipasi dalam kompetisi klub UEFA.
Namun, hanya 26 juta euro atau sekitar Rp385 miliar dari angka itu yang harus dibayar penuh.
Sedangkan sisanya dianggap merupakan kondisi berdasarkan kepatuhan terhadap target yang dinyatakan dalam perjanjian penyelesaian masing-masing.
Angka terbesar jatuh pada PSG yang dijatuhi hukuman membayar 10 juta euro dari 65 juta euro yang tercakup dalam perjanjian.
Selain itu, AS Roma juga harus membayar dengan jumlah besar, yakni 5 juta euro dari 35 juta euro.
Inter Milan berada di bawahnya dengan kewajiban membayar 4 juta euro, disusul Juventus yang membayar 3,5 juta euro, dan AC Milan yang harus membayar 2 juta euro.
Klub lain yang dihukum adalah Besiktas (€0,6 juta dari €4 juta), AS Monaco (€0,3 juta dari €2 juta), dan Olympique Marseille (€0,3 juta dari €2 juta).
Juventus dan AC Milan memiliki perjanjian penyelesaian tiga tahun.
Akan tetapi, AS Roma dan Inter Milan memiliki perjanjian selama empat tahun.
Itu berarti, Nerazzurri dan Giallorossi akan memiliki skuat terbatas di Eropa musim ini, dengan 23 pemain, bukan 25 pemain.
Napoli, Lazio, Barcelona, Chelsea, Leicester City, Manchester City, dan West Ham United telah menghindari tindakan karena "pengurangan COVID yang luar biasa dan pertimbangan hasil keuangan historis."
Meski begitu, mulai musim ini mereka akan "dimonitor dengan cermat."
Baca juga: Alasan Transfer Jose Mourinho di AS Roma Belum Selesai, hingga Kenapa Nicolo Zaniolo tak Pindah
Baca juga: Rating Transfer Tim Liga italia: Juventus dan AS Roma Terbaik; AC Milan, Napoli, dan Torino Positif
Selain itu, ada beberapa klub lain yang gagal memenuhi persyaratan impas, tetapi dibebaskan karena tindakan darurat COVID-19.