Paradoks Krisis Energi Lagi Ekspor Batubara
Pada saat yang sama, kelangkaan pasokan gas alam, kenaikan harga gas, kenaikan harga listrik dan tidak dapat diaksesnya bahan bakar minyak
Paradoks Krisis Energi Lagi Ekspor Batubara
TRIBUNJAMBI.COM - Paradoks ekonomi yang terkait dengan krisis migas global adalah bahwa krisis migas merugikan negara pengimpor sumberdaya energi fosil dan sebaliknya menguntungkan penerimaan negara penghasil sumber daya energi fosil seperti kita.
Bukti paling populer untuk hipotesis ini adalah krisis energi di beberapa negara seperti Amerika Serikat, kawasan Eropa dan Asia, diikuti oleh pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 dan datangnya musim dingin, meningkatkan permintaan energi fosil di banyak negara.
Pada saat yang sama, kelangkaan pasokan gas alam, kenaikan harga gas, kenaikan harga listrik dan tidak dapat diaksesnya bahan bakar minyak (BBM) adalah beberapa alasan mengapa negara-negara di dunia memasuki celah dalam krisis energi.
Di tempat lain di dunia, negara kita sebagai produsen dan importir komoditas yang diperdagangkan (minyak, gas, dan batu bara), sangat diuntungkan dari situasi yang tidak menentu ini.
Faktanya, teori ekonomi terkadang membingungkan nalar kita. Namun, kurva ekonomi akan selalu membentuk dan mencapai titik keseimbangannya pada batas kemungkinan produksi.
Inilah keadilan ekonomi, ketika satu atau beberapa negara mengalami stagnasi atau krisis, yang lain akan memiliki surplus sebagai keseimbangan.
Perkembangan politik di kawasan Eropa yang mengalami ketengangan akibat invasi Rusia ke Ukraina juga memperparah krisis energi di kawasan itu.
Embargo perdagangan minyak dan gas Rusia yang dijatuhkan oleh negara-negara barat sebagai konsekuensi yang harus ditanggung Rusia atas invasinya ke ukraina.
Hal ini justru memperparah krisis energi di kawasan Eropa dimana rusia merupakan negara pemasok utama energi fosil bagi negara negara tersebut.
Meningkatnya suhu politik di Eropa ini juga memicu penurunan supply migas dunia karena Rusia merupakan pengekspor 11,4 persen bahan bakar migas di dunia.
Penurunan supply energi fosil ini memicu lonjakan harga minyak mentah dan gas alam di pasar internasional.
Faktanya, Harga minyak kini sudah berada di dekat level tertingginya selama 7 tahun terakhir.
Realitas ini mendorong negara-negara di kawasan Eropa mengubah kebijakan penggunaan energinya.
Data Jambi
BPS Provinsi Jambi
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
Statistik Resmi
statistik
Official Statistik
Pertumbuhan Ekonomi Jambi
Perekonomian Provinsi Jambi
Ekonomi Jambi
Agus Sudibyo
Sensus Pertanian 2023
ST2023
batu bara
Tribunjambi.com
Kampung Pangan Terpadu, Puluhan Desa di Jambi Terima Bantuan Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Download Lagu MP3 DJ TikTok 2023 Spesial Ada DJ Runkad, DJ Remix Jungle Dutch hingga DJ Batak Viral |
![]() |
---|
Update Harga Ayam dan Ikan Nila Sabtu 27 Mei 2023 di Kota Jambi |
![]() |
---|
Spesial Kode Redeem Mobile Legends MLBB Hari Ini Sabtu 27 Mei 2023, Banjir Skin Starlight! |
![]() |
---|
Usai Konser Tipe-X di Kota Jambi Sampah Berserakan, Petugas Kebersihan Langsung bekerja |
![]() |
---|