BBM di Kuala Tungkal Langka Setelah Batal Naik, Pertalite Dijual Rp11.000

Masyarakat di Tanjab Barat justru sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), setelah harga BBM batal naik 1 Oktober lalu.

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Ade
Antrean di SPBU Desa Pembengis, Bram Itam, Tanjab Barat. 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Masyarakat Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat justru sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), setelah harga BBM batal naik 1 September lalu.

Menurut pantauan tribunjambi.com, di SPBU di Desa Pembengis, Kecamatan Bram Itam terjadi antrean panjang Sementara di SPBU parit 7, Kecamatan Tungkal Ilir mengalami kekosongan.

Sedangkan, untuk di tingkat pengecer di lingkup Kuala Tungkal juga mengalami kekosongan. Jika ada stok akan langsung diserbu meskipun dengan harga tinggi.

Untuk harga Pertalite di tingkat pengecer dijual Rp11 ribu per liter, sedangkan untuk harga Pertamax diharga Rp. 15 ribu per liternya.

Baca juga: Soroti Kenaikan Harga BBM dan Inflasi, Puluhan Mahasiswa PMII Unjuk Rasa di DPRD Provinsi Jambi

"Saya sudah keliling, cari minyak sulit sekali, apalagi Pertalite tadi ke Pembengis antrinya panjang, kayanya ini ada yang nimbunlah karena kan kata Pertamina untuk Jambi aman stok tapi ini kok susah nian nyari. Tolonglah ditindak lanjuti atau diselediki," jelas Gun warga Kuala Tungkal yang mencari BBM, Jumat (2/9).

"Ya, kalau stok aman masak bisa langka. Langka itu kan ada dua kemungkinan stok berkurang, pemborongan minyak atau penimbunan. Nah ini kan kata pertamina aman stok. Berarti indikaisnya penimbunan," tambahnya.

Seorang pengendara mengatakan, dirinya sudah antri hampir satu jam untuk menunggu giliran mendapatkan BBM jenis Pertalite.

Ia menyebutkan, minyak jenis pertalite maupun Pertamax ditingkat pengencer sangat sulit didapat, walaupun ada harus rebutan untuk mengisi dengan pembeli lainnya.

"Minyak tidak naik, namun barang nya susah untuk dapatkan," tutupnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved