Berita Jambi

Harga Tiket Pesawat Naik Pengaruhi Biaya Berangkat Umrah, Ini Kata Kemenag Provinsi Jambi

Kenaikan harga tiket pesawat memengaruhi biaya keberangkatan umrah ke tanah suci dari Provinsi Jambi.

TRIBUNJAMBI.COM/DARWIN SIJABAT
Wahyudi Abdul Wahab, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag Provinsi Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kenaikan harga tiket pesawat memengaruhi biaya keberangkatan umrah ke tanah suci dari Provinsi Jambi.

Wahyudi Abdul Wahab, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag Provinsi Jambi menyebutkan bahwa di Jambi terdapat 84 layanan jasa umrah.

Puluhan travel dan umrah itu terdiri dari 74 merupakan cabang di Jambi dan enam diantaranya berkantor di Jakarta.

"Harga atau biaya Umrah itu balik ke masing masing penyedia jasa seperti travel umrah dan haji. Kita hanya pemantauan saja, berangkatnya, prosesnya, ada masalah atau tidak," ujarnya.

Namun penetapan harga tersebut berbeda dengan keberangkatan haji. Sebab untuk keberangkatan haji diatur oleh pemerintah, bersama DPR. Sedangkan umrah merupakan kebijakan penyedia jasa masing.

Untuk pengaruh kenaikan harga tiket pesawat terhadap biaya umrah, dia mengatakan bahwa hal dibawa kebijakan masing masing penyedia jasa. Namun dari pemantauan yang dilakukan, proses pemberangkatan masih berjalan normal.

"Kalau kita lihat ada beberapa (travel umrah) masih normal normal saja proses pemberangkatannya," katanya.

Sedangkan perbandingan jemaah peminat umrah dikatakannya saat ini tidak dapat dibandingkan dengan sebelumnya. Sebab dalam beberapa tahun terakhir terjadi pandemi Covid-19, sehingga tidak ada keberangkatan umrah.

Meski demikian, dia menyebutkan jumlah jemaah yang diberangkatkan pasca dibukanya umrah setelah haji cukup banyak.

Dia menyebutkan bahwa referensi biaya untuk sekali perjalanan umrah dari Provinsi Jambi sebelum pandemi sebesar Rp 20 juta. Kemudian pasca pandemi, nilai referensi senilai Rp 26 juta.

Namun belakangan didapatkan kabar bahwa biaya perjalanan umrah tersebut berada di angka Rp 32 juta rupiah.

Referensi tersebut merupakan biaya untuk tiket, akomodasi, makan, hotel dan fasilitas lainnya.

Namun biaya tersebut dikatakannya akan bertambah seiring dengan fasilitas yang disediakan penyedia jasa.

Wahyudi mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu kedepan akan dilakukan evaluasi penyelenggaraan haji dan umrah di Provinsi Jambi.

Dalam pembahasan yang dilakukan tidak menutup kemungkinan akan berkembang mengenai persoalan haji, dan umrah, termasuk biaya keberangkatan.

"Sebagaimana fungsi pemantauan, kita akan melakukan evaluasi haji dan umrah pada Oktober mendatang. Kita akan mendata berapa jumlah travel, setahun berangkat berapa, yang akan berangkat, verifikasi data travel umrah, dan validasi," tandasnya.

Sementara untuk jumlah jemaah yang sudah berangkat umrah tidak diketahui secara pasti angkanya. Sebab data itu hanya diketahui penyedia jasa.

Namun dia memastikan bahwa jumlah jemaah yang berangkat umrah mengalami peningkatan.

Hal itu disebabkan adanya pembatasan jumlah keberangkatan jemaah, usia calon haji tahun 2022. Sehingga jemaah cenderung lebih memilih umrah.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Polda Jambi dan Jajaran Tangkap 133 Tersangka Judi Online, Togel hingga Dadu

Baca juga: Beredar Isu Penerimaan PPPK, Ratusan TKS Pertanyakan Nasibnya ke Pj Bupati Tebo

Baca juga: Setelah Lakukan Ikrar, ini Rencana Angga Wijaya Kedepan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved