Sinopsis Alchemy of Souls Episode 19, Mu Deok Ingin Jang Uk Melakukan Apa yang Seharusnya

Kembali ke dalam, putra mahkota menanyai So Yi tentang kedatangannya di dalam penghalang tetapi dia menghindari pertanyaan itu dengan memberi tahu mereka bahwa dia tidak ingat.

Setelah dia pergi, Jang Uk mencoba menanyai Mu-deok tapi dia juga menghindarinya dengan mengatakan bahwa dia selalu berada di Jeongjingak.

Dia kemudian disuruh menyiapkan beberapa minuman untuk putra mahkota, tetapi ketika dia pergi untuk menyiapkan teh, kami melihatnya menggunakan energinya.

Dia ingat waktunya di dalam badai di mana dia bertemu dengan Jin Bu-yeon muda, tetapi tidak mengenalinya.

Dia diberitahu bahwa dia berada di dalam batu es yang tidak memiliki bentuk, bentuk, atau ukuran apa pun.

Ketika dia mempertanyakan apakah dia memiliki batu es, Jin Bu-yeon yang asli muncul di depannya dan mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang bisa memiliki batu es tetapi hanya bisa menggunakan kekuatannya.

Dia memperingatkan Mu-deok tentang beban yang harus dia pikul, tapi Mu-deok sudah siap apa pun yang terjadi.

Mu-deok bertanya apakah dia adalah peninggalan dari Jinyowon tapi Jin Bu-yeon memberitahunya bahwa Naksu hanyalah jiwa yang hidup.

Baca juga: Sinopsis Alchemy of Souls Episode 18, Jang Uk Selamat

Setelah ini, dia menghilang dan Mu-deok menemukan dirinya di dalam Jeongjingak.

Kembali di masa sekarang, dia terus berperilaku budak seperti yang dia lakukan selama ini.

Sementara dia mencoba untuk menghentikan dirinya dari berperilaku seperti itu, dia tidak dapat menahan kebiasaan yang telah terbentuk selama ini.

Dia kemudian disuruh menyiapkan beberapa makanan ringan untuk semua orang dan menganggap ini sebagai tugas terakhirnya sebagai Mu-deok, dia melanjutkan.

Di dapur, dia berpikir tentang bagaimana dia bisa menjadi siapa pun yang dia inginkan dengan menggeser jiwanya ke dalam tubuh mereka, Baik itu raja, Jin Mu atau Park Jin, dia bisa menjadi siapa saja.

Tapi tiba-tiba, dia ingat Jang Uk dan memutuskan untuk pergi untuk mengucapkan selamat tinggal padanya.

Sementara dia menyiapkan seluruh percakapan dalam pikirannya, ketika dia mulai berbicara dengannya, itu mengarah ke arah yang berbeda.