Harga Kelapa Kian Anjlok

Oleh: Anggia Nauli Saragih, S.Tr.Stat

Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat

TRIBUNJAMBI - Salah satu kegiatan di sektor pertanian yang cukup signifikan memberikan kontribusi terhadap perekonomian Tanjung Jabung Barat adalah perkebunan.

Kelapa menjadi komoditas dengan produksi terbanyak kedua setelah kelapa sawit. Selain

itu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga menduduki posisi kedua kabupaten penghasil kelapa terbesar di Provinsi Jambi, dengan menyumbang sebesar 48 persen produksi kelapa pada 2021.

Namun, dari hasil Survei Harga Perdesaan yang rutin dilakukan Badan Pusat Statistik Tanjung Jabung Barat tiap bulannya, didapati bahwa pada Agustus 2022, rata-rata harga kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat kembali mengalami penurunan.

Saat ini, rata-rata kelapa dihargai Rp1.500,00 per butir, angka ini menurun sebesar 44 % dibandingkan harga kelapa pada awal tahun 2022 (BPS Tanjung Jabung Barat, 2022).

Sekarang kelapa sedang panen raya, sehingga pabrik tidak dapat menampung semua hasil kelapa dari petani, ujar H. Juli, salah seorang responden dari Survei Harga Perdesaan yang juga berperan sebagai pengepul kelapa dan kopra di Kecamatan Tungkal Ilir.

Sumardi, petani kelapa dari Kelurahan Teluk Nilau menambahkan, bahwa produksi kelapa banyak namun permintaan dari Pulau Jawa kurang, menyebabkan tauke kelapa dari Jambi tidak berani membeli kelapa dengan harga tinggi. (Data Jambi/BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat)

Informasi Indikator Statistik dan Data Jambi terkini dapat diakses melalui jambi.bps.go.id dan Sosial Media BPS Provinsi Jambi (IG, FB, dan Youtube BPS Provinsi Jambi).

Ayo persiapkan diri menyambut pelaksanaan Sensus Pertanian 2023

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Satu Data Indonesia, Solusi Perbedaan Data Antar Instansi Pemerintah

Baca juga: BPS Provinsi Jambi Gelar Kuliah Umum dan Resmikan Pojok Statistik

Baca juga: Pojok Statistik Unja : Langkah Nyata BPS Provinsi Jambi Meningkatkan Literasi Statistik di Akademisi