HUT RI
Ustaz Ba'asyir Upacara Sambil Duduk, Ponpes Al-Mukmin Ngruki Gelar Upacara Kali Pertama Sejak 1972
Suasana berbeda terlihat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8) kemarin. Hari itu bertepatan
TRIBUNJAMBI.COM, SUKOHARJO - Suasana berbeda terlihat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8) kemarin. Hari itu bertepatan dengan peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak didirikan pada 1972, Ponpes Al-Mukmin menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI.
Upacara yang pertama kali digelar di Ponpes Al-Mukmin Ngruki ini diikuti langsung oleh pendiri ponpes Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bertindak menjadi inspektur upacara.
Dari pantauan TribunSolo.com, upacara HUT Kemerdekaan RI di Ponpes Al Mukmin ini dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Upacara ini diikuti oleh para santri sebagai peserta upacara. Sementara Abu Bakar Ba'asyir tiba lokasi tepat sebelum upacara dimulai. Dengan mengenakan pakaian atasan putih, ia terlihat berjalan dengan tongkat dibantu santri menuju ke tenda yang telah disediakan untuk para tamu undangan.
Selama proses upacara Ba'asyir duduk tampak khusyuk mengikuti rangkaian upacara. Kemudian saat momen pengibaran bendera Ba'asyir tidak ikut hormat bendera. Namun, saat mengheningkan cipta dan pembacaan doa ia tampak mengikuti perintah inspektur upacara.
Usai upacara, Ba'asyir mengaku upacara bendera HUT ke-77 RI ini merupakan yang pertama diadakan Ponpes Al-Mukmin Ngruki. Upacara ini digagas oleh para alumni. "Belum pernah upacara. Ini baru pertama kali diadakan sejak Ponpes Al-Mukmin berdiri," kata Ba'asyir, Rabu (17/7).
Dikatakannya, upacara ini merupakan bentuk syukur pada Allah. Terlebih sebagai negara sudah sepatutnya bersyukur pada Allah. "Itu merupakan kesyukuran kepada Allah. Jadi memang kewajiban kita ini, apa saja yang dikaruniai dari Allah harus kita balas bersyukur, diwujudkan degan upacara bendera 17 Agustus," katanya.
Abu Bakar Ba'asyir mengatakan, bentuk bersyukur kepada Allah yang paling sempurna adalah negara yang dikaruniai ini harus diatur dengan hukum yang diturunkan Allah. Ia juga menegaskan untuk saat ini Indonesia belum sempurna. Dia pun berharap suatu saat nanti Indonesia akan diatur hukum dari Tuhan Yang Maha Esa supaya menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. "Harapan saya ke depan Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negara baik penuh keampunan dari Allah," ujarnya.
Direktur Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Yahya mengatakan awalnya pihak Ponpes hendak menggelar upacara secara sederhana. Namun akhirnya kegiatan itu digelar secara besar-besaran dengan persiapan selama empat hari. "Kami maunya sederhana, tetapi beliau-beliau (Dandim dan Kapolres Sukoharjo) minta dibesarkan sekalian. Biar dunia melihat bahwa kita ini bukan anti NKRI," kata Yahya usai geladi bersih, Selasa (16/8).
Yahya mengaku tiap tahun dirinya mengikuti upacara bendera, namun dengan konsep sederhana. "Yang besar baru hari ini, tapi kita setiap saat mengadakan. Sejak saya santri ya mengadakan seperti itu," jelas Yahya.
Menko PMK Muhadjir Effendy selaku inspektur upacara mengatakan pelaksanaan upacara dilakukan sebagai rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia. "Pelaksanaan upacara dilakukan sebagai rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemerdekaan berarti kita tetap berpegang teguh kepada tali persatuan dan kesatuan," kata Muhadjir.
Dengan demikian, kata Muhadjir, rasa syukur ini akan memberikan optimisme bagi bangsa untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia. "Kita terus berupaya pulih lebih cepat dan bangkit lebih cepat," katanya.
Sekretaris Kemenko PMK Y.B Satya Sananugraha menjelaskan, para personel upacara terdiri atas para ustaz dan santri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. "Mereka telah dilatih oleh Dandim Sukoharjo, Polres Sukoharjo dan Pemkab Sukoharjo," katanya.
Pada pelaksanaan upacara, ada sekitar 1.300 peserta yang hadir dari kalangan santri pesantren Al Mukmin Ngruki, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA. "Berbagai persiapan sebelumnya telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. Mulai dari pelatihan para personel hingga persiapan lokasi," katanya.