HUT RI
5 Tokoh Penting Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 Ada Shodanco Singgih hingga F Wuz
Berikut Tokoh Penting detik-detik proklamasi tahun 1945 yang perlu diketahui selain Muhammad Hatta.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Saat itu Kasman merupakan Komandan Batalyon PETA Jakarta. Pada saat Jepang memberitahu bahwa Jepang mengalah kepada Sekutu dan menyuruh semua persenjataan PETA diserahkan Sekutu, Kasman diam-diam menghimpun kekuatan dengan rapat-rapat gelap.
Kasman ikut andil dalam mengamankan upacara pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945. Bahkan dirinya juga turut andil dalam perumusan UUD.
Selaku mantan Komandan PETA, Kasman ikut dalam pembahasan pembentukan organisasi militer Indonesia yang disepakati bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Dirinya ditunjuk Sukarno sebagai Ketua BKR Pusat merangkap Ketua Komite Nasional Idonesia Pusat pada tahun 1945. Kasman merupakan tokoh utama perintis organisasi militer dan parlemen Nasional.
Kasman meninggal di Jakarta pada 25 Oktober 1982.
Latief Hendraningrat memiliki nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat. Latief lahir di Jakarta, 15 Februari 1911.
Latief merupakan seorang prajurit PETA berpangkat Shodanco atau komandan kompi dan juga pengerek bendera Sang Saka Merah Putih pada Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, Latief Hendraningrat termasuk golongan muda yang mempelopori terjadinya Kemerdekaan Indonesia
Latief Hendraningrat tidak hanya mengamankan halaman depan rumah Soekarno yang digunakan sebagai lokasi proklamasi kemerdekaan.
Dirinya juga menempatkan beberapa prajurit PETA pilihannya untuk berjaga-jaga. Usai pembacaan teks proklamasi, Latief bertindak sebagai pengibar sang saka Merah-Putih bersama Suhud Sastro Kusumo.
4. Waidan B Palenewen dan F Wuz
Waidan B Palenewen dan F Wuz merupakan dua orang yang menyelenggarakan penyiaran Teks Proklamasi agar mengudara di segala penjuru dunia.
Waidan B Palenewen merupakan kepala Bagian Radio Kantor Berita Domei (nama pada zaman pendudukan Jepang, saat ini Kantor Berita Antara) di Jakarta.