Berita Kota Jambi
Tarif Ojol Naik, Begini Pendapat Driver di Kota Jambi
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia tetap akan menyesuaikan tarif ojek online (ojol), yang semula berlaku hari ini, diundur menjadi
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia tetap akan menyesuaikan tarif ojek online (ojol), yang semula berlaku hari ini, diundur menjadi 29 Agustus 2022.
Sebelumnya, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengumumkan akan menaikkan tarif ojek online.
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor KP 564 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.
Aturan ini ditetapkan pada 4 Agustus 2022 dan berlaku efektif paling lambat 10 hari setelah ditetapkan atau 14 Agustus 2022.
Lalu apa pendapat para ojol di Kota Jambi terkait kenaikan tarif ini ? Tribunjambi.com bertanya pada tiga ojol di kota Jambi. Jawabannya ada yang setuju, ada pula yang kurang menyetujui dengan kenaikan tarif ini.
Juned, Ojol di Kota Jambi salasatunya yang mendukung tarif angkutan ojol naik.
"Mendukung aja lah, soalnya kalau harga gak naik kasian driver yang jadikan ojol penghasilan utama," sebutnya.
Dia mengatakan tarif ojol yang naik tidak begitu berpengaruh, karena potongan dari aplikator juga besar hingga 20 persen.
Juned berpendapat yang seharusnya diperhatikan bukan soal kenaikan tarif, tapi bagaimana pembatasan jumlah driver yang terus dibuka pendaftarannya.
"Gak imbang antara jumlah konsumen sama banyaknya driver, harusnya dibatasi (pendaftaran ojol) jangan dibuka terus, sementara konsumen itu-itu aja orangnya," ujarnya.
Rian Bramantyo, Ojol di kota Jambi juga menyetujui kenaikan tarif ojol. Hal ini karena banyak masyarakat yang menjadikan profesi ojol sebagai pekerja utama dan banyak pula yang mengandalkan profesi ini untuk penghasilan tambahan keluarga.
"Sangat menyambut baik kenaikan tarif itu. Seharusnya itu memang sudah harus dilakukan dari dulu," tegasnya.
Tetapi tidak semua ojol menyetujui rencana kenaikan tarif untuk ojol ini, karena khawatir kebijakan tersebut membuat pelanggan enggan menggunakan jasa ojol.
Hal tersebut yang dikawatirkan, Narko, Ojol di Kota Jambi. Dia sendiri menjadikan profesi ojol sebagai pekerjaan sampingan.
Dia berharap pemerintah tidak merubah tarif ojol karena akan berimbas pada minat masyarakat.
"Kurang setuju kalau naik, kalau bisa jangan naik karena bakal berimbas pada minat penumpang, penumpang berkurang karena makin mahal," pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Brentford Ikuti Taktik Brighton Kalahkan Manchester United, Manfaatkan Fisik Lisandro Martinez
Baca juga: Ekspresi Maudy Ayunda Saat Makan Gurita Hidup Jadi Sorotan
Baca juga: Olahraga Muay Thai Jambi Siapkan Diri Hadapi Kejurnas dan Kejurprov