Masihkah Ekonomi Sungai Penuh Bergantung pada Perdagangan?

Ada daerah yang mengandalkan sektor pertanian, ada yang yang mengandalkan sektor jasa dan lain sebagainya

Editor: Rahimin
Istimewa
Selama tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kota Sungai Penuh tumbuh sebesar 3,67 persen 

Masihkah Ekonomi Sungai Penuh Bergantung pada Perdagangan?

Oleh : Desrizal

Statistisi Ahli Muda BPS Kota Sungai Penuh

TRIBUNJAMBI.COM - Perekonomian yang porak-poranda akibat pandemi covid-19 menyebabkan pertumbuhan dan distribusi kategori lapangan usaha menjadi berubah-ubah, tanpa terkecuali di Kota Sungai Penuh.

Setiap kabupaten/kota memiliki struktur perekonomian yang berbeda-beda, masing-masing memiliki kategori lapangan usaha yang menjadi andalan atau penopang utama perekonomian wilayah mereka.

Ada daerah yang mengandalkan sektor pertanian, ada yang yang mengandalkan sektor jasa dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana dengan Kota Sungai Penuh, apa yang menjadi andalan atau penopang perekonomian?

Dari data BPS Kota Sungai Penuh, selama tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kota Sungai Penuh tumbuh sebesar 3,67 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar -0,16 persen. Artinya, perekonomian Kota Sungai Penuh terus tumbuh ke arah positif dan berangsur-angsur pulih.

Dilihat dari publikasi PDRB Lapangan Usaha Kota Sungai Penuh, kategori lapangan usaha perdagangan di Kota Sungai Penuh pada tahun 2021 menyumbang sebesar 28,97 persen terhadap PDRB Kota Sungai Penuh.

Data BPS Kota Sungai Penuh untuk Kategori Perdagangan selama lima tahun terakhir yaitu sebesar 29,15 % pada tahun 2017, 29,56 % tahun 2018, 29,78 % tahun 2019, 29,31 % tahun 2020 dan 28,97 % pada tahun 2021.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sektor perdagangan di Kota Sungai Penuh masih menjadi menyumbang atau penopang terbesar terhadap struktur perekonomian Kota Sungai penuh.

Dengan jumlah penduduk sebesar 97.770 jiwa dan wilayahnya relatif kecil dengan penduduk yang tersentral di pusat kota, maka sektor ini bisa menjadi pilihan untuk dapat dikembangkan kedepannya.

Ancaman terbesar dari sektor perdagangan ini adalah inflasi. Inflasi yang tinggi berarti kenaikan harga-harga yang melonjak tajam. Hal tersebut dapat menurunkan daya beli masyarakat.

Di tengah krisis geopolitik global yang membuat supply barang dan jasa menjadi berkurang, pemerintah Kota Sungai Penuh harus tetap menjaga inflasi dan daya beli masyarakat agar sektor perdagangan, yang menjadi sektor penopang ekonomi, tetap stabil.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved