Buat Motif Batik Khas Pesisir Jambi, Cara Perempuan Tanjab Timur Kenalkan Lingkungan 

Hampir seluruh kabupaten-kota memiliki karakteristik seni melalui tangan-tangan terampil perempuan Jambi.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Rifani
Perempuan di Tanjab Timur membatik dengan motif biota laut. 

 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK- Provinsi Jambi merupakan, provinsi yang memiliki beragam batik. Bahkan hampir seluruh kabupaten-kota memiliki karakteristik seni melalui tangan-tangan terampil perempuan Jambi.

Salah satu kabupaten yang memiliki karakter dalam menyalurkan seni menulis batik yakni Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sejumlah motif melambangkan daerah pesisir Provinsi Jambi ini disalurkan dengan cara tangan sendiri, Shibori maupun dicap.

Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tepatnya di Kecamatan Nipah Panjang, Desa  Pemusiran batik yang melambangkan wilayah pesisi Jambi ini lahir dari tangan perempuan di sana.

Suraedah (47) merupakan pendiri batik idola mengajak sejumlah perempuan disana terlibat dalam memproduksi "Batik Idola". Dari tangan-tangan terampil mereka motif batik nipah, bakau, serta biota laut.

"Yang ada di lingkungan sekitar kita salurkan menjadi motif batik, dari berbagai tanaman seperti pedade, bakau, nipah, jerujuh. Makna dari motif kita ini untuk memperkenalkan lingkungan kita," cerita Suraedah.

Baca juga: Galeri24 Mayang Jambi Keluarkan Produk Batik Series, Emas Batangan Bermotif Khas

Batik Idola yang berkiprah hingga ke sejumlah tanah melayu di Asia Tenggara, merupakan batik yang masih berusia muda. Batik lahir pada 2017, namun tidak bisa dipungkiri kepopuleran batik ini dibuktikan dengan seringnya batik idola yang menyajikan motif khas Tanjung Jabung Timur sudah sering muncul di pameran dan festival tinggal nasional.

"Batik kita sudah pernah sampai ke Malaysia dibawa oleh dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga oleh ibu sekda dan ibu wakil bupati. Kalau untuk Jakarta sudah sering dan terkahir di Palembang tingkat nasional juga, kita kalau pameran di sponsori oleh pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Timur," terangnya.

Perempuan di Tanjab Timur membuat batik dengan motif yang menggambarkan ragam hayati pesisir Jambi.
Perempuan di Tanjab Timur membuat batik dengan motif yang menggambarkan ragam hayati pesisir Jambi. (Tribunjambi/Rifani)

Suraedah menuturkan, ciri khas dan pembeda dari pengerajin batik di kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan batik dengan motif ikan Tempakul. Ikan ini merupakan ikan yang sering muncul di bawah rumah produksi Batik Idola.

"Ikan Tempakul ini benar-benar ada di bawah rumah kami, rumah produksi. Selain itu ada motif dengan unsur sea food yang berasal dari laut Tanjung Jabung Timur seperti udang, kerang, cumi, lokan. Itu semua jadi ciri khas kita menggambarkan kekayaan laut Tanjung Jabung Timur," tuturnya.

Baca juga: Batik Khas Tanjung Jabung Barat, 30 Motif Sudah Miliki Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual

Harga yang ditentukan oleh pendiri batik ini tergolong terjangkau oleh masyarakat umum. Perempuan yang kerap kali menjadi narasumber di setiap acara-acara ini menjual berbagai karya miliknya dengan harga yang terjangkau, dua meter batik dihargai Rp. 165.000 per dua meter.

"Harga tergantung dari jenis produksinya, kalau harga kita paling rendah 165 ribu rupiah perdua meter. Kita juga tergantung permintaan jika konsumen ingin dibuatkan langsung menjadi baju atau bahan kain saja," terangnya.

Letak rumah produksi Batik Idola menuju kota Jambi cukup memakan waktu yang jauh dengan akses jalan yang tidak mempuni, namun perempuan di balik Batik Idola mengikuti perkembangan zaman dengan melakukan pemasaran dari sejumlah platform yang ada di telepon genggam.

"Media sosial , jadi untuk pemasaran tidak ada kendala, didukung juga oleh dinas perindustrian Tanjung Jabung Timur, Dekranasda yang senan tiada mempromosikan hasil-hasil kerajinan kita," katanya.

Baca juga: Galeri Rumah Batik Tanjab Timur Bakal Punya Ruangan Baru, Guna Mendukung Pemasaran Batik

Berbicara soal filosofi, Suraedah belajar dari ikan yang berada di bawah rumahnya. Ikan Tempakul yang mampu hidup di dua lama, air dan darat. Inilah yang menjadi motivasi dirinya, bahwa kehidupan itu tidak fokus ke satu titik.

"Salah satunya saya membatik karena banyak penghasilan itu tidak.  Jadi saya itu memaknai ini agar bisa membawa diri, itu motivasi saya melihat dari ikan Tempakul di dalam bentu batik," ujarnya.

(Tribun Jambi / Rifani Halim)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

 

 

 

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved