Berita Batanghari
Bupati Fadhil Arief Lucurkan Program Batanghari Tangguh, Pelatih: Rasa Syukur Dibuktikan di Lapangan
Pemkab Batanghari melakukan percepatan pelayanan ke masyarakat melalui Program Batanghari Tangguh yang dicanangkan oleh Bupati Muhammad Fadhil Arief
Penulis: A Musawira | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari melakukan percepatan pelayanan ke masyarakat melalui Program Batanghari Tangguh yang dicanangkan oleh Bupati Muhammad Fadhil Arief dan Wakil Bupati Bakhtiar.
Program Batanghari Tangguh ini merupakan implementasi dari visi dan misi yang sudah dituangkan dalam RPJMD 2021-2026.
Adapun launching dari Program Batanghari Tangguh ini satu diantarnya adalah doker tangguh bertujuan untuk menjamin aksebilitas pelayanan kesehatan sampai ke seluruh desa bahkan seluruh rumah tangga yang ada di Kabupaten Batanghari.

Guru tangguh bertujuan dalam rangka pemenuhan baca tulis Arab Melayu sehingga para peserta didik di Kabupaten Batanghari memiliki kemampuan dalam baca tulis Arab Melayu.
Kemudian, Guru Tahfidz Tangguh bertujuan untuk melahirkan para penghafal Alquran di Kabupaten Batanghari.
Pelatih tangguh hadir untuk memenuhi aspirasi kaum milenial di kabupaten Batanghari guna penyaluran hobi dalam olahraga juga dapat menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi dari kabupaten Batanghari.
• Masih Ingat Kanit Resmob yang Ditombak Begal di Jambi? Kini Naik Pangkat Luar Biasa Menjadi Kompol
Baca juga: Tahun Depan Kantor Bupati Tebo Bakal direhab, Berikut Anggaran yang Dibutuhkan
Motivator tangguh dan rumah bunda merupakan aspirasi dari kaum perempuan di Kabupaten Batanghari yang nantinya diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi kaum perempuan.
Dan penyuluh tangguh hadir dalam rangka optimalisasi potensi pertanian di Kabupaten Batanghari yang nantinya dapat melahirkan petani cerdas.
Fadhil Arief mengharapkan dari program Batanghari Tangguh ini agar dapat mengakselerasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat sehingga manfaatnya terasa untuk seluruh masyarakat di daerah ini.
Tentu program ini tidak dapat diwujudkan dengan mudah oleh karena itu semua intansi terkait dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar dapat saling mendukung dan saling berkontribusi serta bersinergi agar program Batanghari tangguh dapat berjalan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap agar program Batanghari Tangguh ini dapat menjawab keluh kesah yang terjadi dimasyarakat saat ini dan memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan di Kabupaten Batanghari,”
“Seluruh OPD yang menjadi penghimpun program Batanghari tangguh agar dapat melaksanakan secara optimal program ini sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya demi Batanghari yang sejahtera,” katanya di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari pada Jumat (5/8/3022).
Terciptanya program Batanghari Tangguh ini kata dia karena masih ada ruang kosong dari pelayanan masyarakat. Sebab, dirinya dituntut untuk selalu melakukan inovasi. Ini satu diantara inovasi yang dilakukan. Soal nanti berhasil atau tidak tergantung dari semua stekholder serta seluruh petugas.
"Semuanya ada peran, baik saya, Sekda, Kepala dinas dan setekholder lainnya. Kita harus bisa bersama-bersama bergerak untuk memajukan Batanghari," ujarnya.
Sementara itu, Pelatih Tangguh Ferry Firdaus menyampaikan sangat mengapresiasi adanya program ini.
Sebab, dirinya dan teman-teman pelatih yang lain punya lisensi, selama ini sudah beridiri sendiri dengan membuka Sekolah Sepak Bola (SSB), dengan adanya program ini maka ada kesempatan terhadap lisensi sehingga diakui secara layak.
"Rasa syukur saya akan saya buktikan dengan kinerja kami saat di lapangan," katanya.

Sejak dirinya menerima SK pada 1 Juni lalu, langkah awal yang dilakukan adalah mendiagnosa klub-klub yang masih aktif di kecamatan masing-masing.
Termasuk juga sarana dan prasarana yang layak aray tidak layak dan kantong olahraga disetiap kecamatan.
“Kami sudah punya catatan, pertama kendala yang kami hadapi itu adalah kelengkapan alat latihan, seperti bola harus kami sampaikan berapa klub dan desa kekurangan bola. Tapi kalau kelengkapan lainnya cukup seperti kerucut untuk latihan. Bola ini masih belum cukup karena kalau latihan passing itu bisa 1 orang 1 menit jadi urutan ke 20 harus menunggu selama 20 menit,” pungkasnya. (Tribunjambi.com/Musawira)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Komisi III DPRD Jambi Desak Aplikator Ojek Online Berkantor di Provinsi Jambi
Baca juga: Masih Ingat Kanit Resmob yang Ditombak Begal di Jambi? Kini Naik Pangkat Luar Biasa Menjadi Kompol
Baca juga: Tahun Depan Kantor Bupati Tebo Bakal direhab, Berikut Anggaran yang Dibutuhkan