Mendag Zulkifli Hasan Dukung Peningkatan Kesejahteraan Petani Sawit dengan Inovasi Teknologi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyambut baik upaya PT Nusantara Green Energy (PT NGE) membangun pabrik minyak sawit masa depan.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyambut baik upaya PT Nusantara Green Energy (PT NGE) membangun pabrik minyak sawit masa depan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dengan memanfaatkan inovasi teknologi terbaru yaitu mesin dry-process.
Kelebihan mesin tersebut yaitu dapat digunakan dalam skala kecil sehingga bisa lebih menyebar ke kebun kebun rakyat, tidak memerlukan air, dan tidak menghasilkan limbah.
“Kehadiran PT NGE di Kabupaten Batanghari harus dapat memberikan manfaat optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Dengan dibangunnya pabrik minyak sawit PT NGE ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dan memajukan koperasi kelapa sawit di Kabupaten Batanghari, serta memberikan efek spillover bagi daerah lainnya di Provinsi Jambi," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Minyak Sawit Masa Depan PT NGE. Acara berlangsung hari ini, Selasa, (2/8/2022) kemarin di Kabupaten Batanghari, Jambi dalam rangkaian kunjungan kerja Mendag Zulkifli Hasan ke Jambi.

Turut hadir Gubernur Jambi Al Haris, Wakil Bupati Batanghari Bakhtiar, Komisaris Utama PT Nusantara Green Energy Bambang Brodjonegoro, serta perwakilan dari Kementerian Perindustrian.
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
Salah satu produk yang akan dihasilkan pabrik minyak sawit masa depan PT NGE dengan mesin dry-process yaitu premium palm oil (PPO) atau yang disebut minyak merah.
“Dengan penggunaan mesin dry-process, minyak merah dapat diproduksi di berbagi tempat. Produksi minyak merah dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi harga dan tersedia di daerah masing-masing,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Baca juga: Zulkifli Hasan Pastikan Harga Sawit Naik Jadi Rp2.000 Minggu Depan
Sementara itu, Al Haris berharap, seiring dengan pulihnya eknomi Indonesia ini para pelaku usaha kembali bersemangat untuk berprestasi lagi.
“Kami harap, seiring dengan ekonomi Indonesia yang mulai pulih dari pandemi ke endemi ini, teman-teman dari pengusaha bersemangat dan bergairah untuk kembali berprestasi di Jambi. Kemarin harga sawit sempat turun, alhamdulilah sudah mulai merangkak naik,” kata Al Haris.
Sedangkan Bambang berharap PT NGE dapat berkontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan petani sawit yang ada di Indonesia, dimulai dari Provinsi Jambi melalui pembangunan pabrik dan pemanfaatan mesin dryprocess.
"Diharapkan pabrik yang dibangun tidak hanya dapat membantu produksi turunan dari kelapa sawit, tapi juga menyejahterahkan para petani, terutama pemilik kebun yang saat ini tidak punya pabrik dan tergantung kepada pabrik-pabrik besar. Ke depannya dengan pabrik ini diharapkan para petani bisa lebih mandiri dan lebih mudah menyalurkan tandan buah segar hasil panen kepada pabrik-pabrik yang akan dibangun PT Nusantara Green Energy," ucap Bambang.
Selain untuk meningkatkan produksi sawit dan turu nannya, termasuk CPO, lanjut Bambang, upaya pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menekan laju inflasi minyak goreng.
"Hasil produksi dari mesin dryprocess ini tidak hanya CPO, tetapi juga premium palm oil (PPO) yang d Hasil produksi dari mesin dryprocess ini tidak hanya CPO, tetapi juga premium palm oil jelas apat dijadikan minyak goreng plus atau minyak sehat yang mengandung vitamin A," jelas Bambang.
Baca juga: Ini Kata Haryadi Pakar Ekonomi Jambi Soal Kebijakan Menteri Perdagangan Menaikkan Harga Sawit
Sementara Bakhtiar menyampaikan harapannya atas kehadiran PT GNE di Kabupaten Batanghari.