Bisnis
Pedagang Bendera Keluhkan Sepinya Pembeli Jelang Perayaan HUT RI di Kuala Tungkal
Pedagang bendera yang berjualan di Simpang Misno Kuala Tungkal mengeluhkan sepinya pembeli jelang Perayaan HUT RI ke 77.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Hendri Dunan
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Pedagang bendera dan umbul umbul di Kuala Tungkal mengeluhkan sepinya pembeli. Padahal peringatan dan perayaan HUT RI tinggal beberapa waktu lagi.
Jelang peringatan HUT ke 77 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang, pedagang bendera merah putih musiman mulai terlihat di beberapa titik Kota Kuala Tungkal. Pedagang musiman mulai menjual berbagai macam atribut hari kemerdekaan, seperti bendera merah-putih dan umbul-umbul. Mereka terlihat di Simpang Misnok dan di pinggir jalan menggelar lapak dagangannya.
Beragam ukuran dan bentuk bendera yang dijual oleh para pedagang. Mulai dari bendera merah putih biasa hingga bendera yang biasa digunakan untuk menghias gedung dan pagar.
Tidak hanya itu saja, ada juga bendera kecil untuk kendaraan. Namun lapak pedagang bendera itu belum terlihat ramai.
Ade seorang pedagang bendera merah putih yang setiap tahun menggelar lapaknya di pinggiran Kota Kuala Tungkal telah membuka dagangannya sejak 25 Juli kemarin, namun sayangnya hingga saat ini penjualan bendera belum terlihat ramai pembeli.
"Untuk bendera dan umbul-umbul hingga saat ini asih sepi. Biasanya memang penjualan bendera mulai ramai pada 1 Agustus. Tapi pada tahun ini terlihat masih sepi pembeli," tambahnya.
Menurutnya dibandingkan tahun sebelumnya, tahun sebelumnya masih lebih ramai ketimbang tahun ini.
Iyat pedagang bendera lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. "Biasanya pada 1 Agustus ini sudah ramai, tapi pada awal Agustus ini masih sepi, dan memang penjualan bendera kian menurun," tutupnya.
Untuk harga bendera dan umbul-umbul bervariasi, dari harga 20 ribu hingga 25 ribu tergantung jenis dan ukurannya. Meskipun mengeluhkan sepi pembeli, pedagang masih optimis dan berharap seminggu jelang hari kemerdekaan ramai pembeli.