Autopsi Ulang Brigadir Yosua

Kuasa Hukum: Tim Dokter yang Akan Autopsi Ulang Brigadir Yosua Tidak Ada Diintervensi

Autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua digelar untuk menjawab keraguan atas autopsi yang dilakukan sebelumnya.

Editor: Rahimin
tribunjambi/wira damanik
Keluarga Brigadir Yosua bersiap untuk pergi ke lokasi makam Brigadir Yosua menjelang autopsi ulang, Rabu (27/7/2022). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Keluarga Brigair Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua tampak melakukan persiapan untuk berangkat ke pemakaman, pada Rabu (27/7/2022) sekira pukul 06.12 WIB.

Dalam pantauan Tribun, pihak keluarga Brigadir Yosua tampak didampingi kuasa hukumnya yakni, Kamarudin Simanjuntak.

Sempat memberikan komentar, Kamaruddin Simanjuntak menyebut tim dokter yang akan melakukan autopsi ulang Brigadir Yosua tidak ada intervensi dari pihak manapun.

"Sampai sejauh ini tidak ada intervensi, Panglima TNI juga sudah mengirimkan 1 dokter dari RSPAD, dari Angkatan Laut sedang ada sekolah jadi tak bisa ikut," ucapnya.

Kamaruddin Simanjuntak beserta keluarga berangkat dari rumah ke pemakaman sekira pukul 06:38 WIB.

Autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua digelar untuk menjawab keraguan atas autopsi yang dilakukan sebelumnya.

Permohonan melaksanakannya disampaikan keluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.

Pelaksanaan autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.

Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir Yosua meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) sore.

Keterangan polisi, Yosua tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Motif baku tembak, polisi mengatakan berawal dari aksi Brigadir Yosua Hutabarat yang masuk ke kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Di dalam kamar itu ada istri Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir Yosua disebut polisi melakukan pelecehan dan penodongan senjata.

Kemudian ada teriakan istri Sambo, hingga akhirnya Bharada E turun memeriksa ke arah sumber teriakan.

Ia menegur Brigadir Yosua yang baru keluar dari kamar, kemudian dibalas tembakan, dan akhirnya baku tembak.

Namun pihak keluarga banyak yang meragukan kronologi tersebut. Apalagi di tubuh Brigadir Yosua juga ada bekas mirip luka sayatan dan luka lebam.

Selain itu juga merasa janggal dengan lamanya polisi menyampaikan pernyataan pers, yakni 3 hari setelah Brigadir Yosua meninggal dunia.

Tak hanya itu, kejadian berikutnya juga membuat publik semakin merasa janggal, karena pencabutan decoder CCTV hingga lokasi kejadian yang ternyata tidak juga dipasang garis polisi hingga beberapa hari setelah kejadian.

Baca juga: Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Yosua, Satu Unit Ambulan Disiagakan di Lokasi Makam

Baca juga: Keluarga Brigadir Yosua Kenakan Oblong #savebrigadirj Jelang Autopsi Ulang

Baca juga: Dijagat Ketat, Polisi Berjaga Sepanjang Jalan Rumah Duka Hingga ke Makam Brigadir Yosua

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved