Kabar Hilangnya K yang Ditemukan Tewas di Septic Tank Sempat Dimanfaatkan Oknum Tak Bertanggungjawab
Kabar hilangnya K (4) sebelum ditemukan meninggal dunia di dalam septic tank sempat dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan pemerasan
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kabar hilangnya K (4) sebelum ditemukan meninggal dunia di dalam septic tank sempat dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemerasan kepada keluarga korban.
Adanya upaya pemerasan itu disampaikan Helmi selaku Ketua RT 28 Kelurahan Rawa Sari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi didampingi ibu korban.
Dia menyampaikan bahwa almarhumah telah dimakamkan pada Selasa (26/7/2022) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Dia mengatakan bahwa pemakaman tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian mengotopsi jenazah K.
Namun untuk hasilnya, Helmi mengatakan pihak keluarga masih menunggu dari pihak berwajib.
"Kami belum dapat hasil autopsi, masih menunggu dari pihak kepolisian. Jenazah sudah dimakamkan malam tadi sekitar pukul 22.30 WIB di TPU Putri Ayu," katanya didampingi ibu korban dan keluarga lain di kediaman korban, Rabu (27/7/2022).
Disisi lain, dia membenarkan informasi terkait adanya upaya pemerasan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
Dia menceritakan bahwa salah satu kontak dicantumkan dalam papan pengumuman orang hilang dihubungi seseorang melalui pesan WhatsApp.
Pesan yang berisi ancaman itu terjadi pasca pihak keluarga membuat laporan di Polda Jambi untuk pengusutan hilangnya korban.
"Pesan ancaman itu setelah kami membuat laporan di Polda Jambi," katanya.
Baca juga: Proses Autopsi Kekey, Bocah 4 Tahun yang Tewas di Septic Tank Akhirnya Selesai
Pesan melalui WhatsApp itu disampaikan ke salah satu nomor yang merupakan tetangga korban. Kemudian pesan itu kemudian disampaikan ke datuk korban.
Pelaku pun meminta nomor orang tua korban dan terjadi chat melalui aplikasi WhatsApp. Pelaku pun menanyakan apakah sudah membuat laporan polisi dan dijawab sudah.
Setelah itu pelaku berusaha untuk membujuk orang tua korban agar mencabut laporan dan meminta sejumlah uang.
"Kalau anak bapak mau selamat, cabut laporan polisi," katanya bunyi pesan WhatsApp pelaku.
Pesan itu pun dijawab dengan mengatakan telah mencabut. Namun namun belum dilakukan.
Melalui chatingan itu, pelaku mengaku kepada jika anaknya sedang berada di Palembang, Sumatera Selatan bersamanya.