Berita Selebritis
Memprihatinkan Kondisi Mental Anaknya, Nikita Mirzani Minta Kepolisian Tanggung Jawab: Ini Serius!
Artis Nikita Mirzani meminta kepolisian dari Polres Serang Kota, Banten untuk mempertanggungjawabkan tindakannya pasca menjemput paksa dirinya.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Artis Nikita Mirzani meminta kepolisian dari Polres Serang Kota, Banten untuk mempertanggungjawabkan tindakannya pasca menjemput paksa dirinya.
Rupanya kondisi mental anak-anak Nikita Mirzani terganggu pasca ibunya dijemput paksa oleh anggota Polres Serang Kota, Banten.
Bahkan diungkapkan Nikita Mirzani jika saat ini anak-anak takut untuk keluar rumah pasca kejadian tersebut.
"Tadinya mau ke makan di mall tiba-tiba gak mau ah," kata Nikita Mirzani dilansir dari kanal YouTube NitNot, Minggu (24/7/2022).
Sebelumnya Dhea Hanifa, asisten Nikita Mirzani juga menyebut jika Askara sempat menolak untuk pergi dengan ibunya.
"Sempet NIki keluar mau ke Gandaria, Askanya juga gak mau ikut, 'aku di rumah aja deh' katanya," lanjut Dhea Hanifah.
Melihat kondisi mental anaknya memperihatinkan, Nikita Mirzani pun meminta pertanggungjawaban dari pihak kepolisian.
Baca juga: Kondisi Sarwendah Memprihatinkan, Titi Kamal Menangis Tahu Saat Istri Ruben Onsu Bakal Jalani Ini
Baca juga: Profil dan Biodata Angga Wijaya, Terungkap Pertemuan Kali Pertama dengan Dewi Perssik
Baca juga: Rafathar Kembali Dicibir Satu Stadion Usai Rans Nusantara Kalah Lawan PSIS Semarang: Bikin Malu!
"Aku minta tanggung jawab sama pihak kepolisian dar Polres Serang Banten. Dimana menurut kalian dengan mental anak-anak saya," tegas Nikita Mirzani.
Diberitakan sebelumnya Nikita Mirzani dijemput paksa oleh anggota polisi ketika sedang bersama anak-anaknya.
“Gua saat itu belum ada curiga sih,” ujar Nikita Mirzani dilansir dari chanel YouTube pribadinya Crazy Nikmir REAL.
Saat Nikita Mirzani berkeliling di Mall bersama anak-anaknya, ia mengaku sudah mulai diikuti sejak sedang belanja di Mall.
Setelah selesai belanja, ia mencoba untuk menelpon sopir pribadinya.
“Pas udah bisa Ditelpon, suara bapaknya gemeteran,” katanya.
“Tapi gua belum curiga waktu itu,” katanya.
Namun setelah ia sampai di mobil baru ia mengetahui bahwa dirinya akan dijemput paksa oleh pihak kepolisian.