Komunitas

Organisasi Sosial Medik Pendamping Suami, Inilah Mindset yang Ingin Dibangun IIDI Jambi

Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Jambi merupakan organisasi sosial khususnya dalam bidang medik penunjang profesi suami.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM/RARA
Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Jambi merupakan organisasi sosial khususnya dalam bidang medik penunjang profesi suami.

Nasta Trilaksmi, Ketua IIDI Jambi berkata sudah lama dibangun, yaitu sejak 1952 yang lalu di Bandung, dan pelantikannya tahun 1954 di Semarang. Lahirnya IIDI berasal dari para istri dokter yang menunggu suaminya pulang kerja untuk mengisi aktivitasnya.

"Jadi apa ni yang bisa kita bentuk. Saya pertama jadi ketua ini semangat pengen majuin IIDI. Karena walaupun IIDI Jambi termasuk organisasi perempuan tertua di Indonesia, tapi masih banyak yang belum tahu IIDI itu apa," kata Nasta, Jumat (22/7/22).

IIDI yang merupakan organisasi sosial bidang sosial medik ini harapannya dapat memiliki manfaat bagi masyarakat Jambi.

Kata dia, seharusnya dan sebaiknya organisasi yang berlabel sosial ini harus netral.

Seiring berjalannya waktu, kedepannya akan bergerak untuk memberi dampak pada internal juga eksternal organisasi.

Seperti halnya Juli ini, kegiatan bulan bakti yang mereka lakukan merupakan kegiatan wajib nasional cegah stunting.

Kata dia, mulainya kepemimpinan ini akan memperjuangkan sekretariat IIDI bagi internal organisasinya.

"Setiap saya keliling Indonesia, saya pasti mampir ke sekretariat IIDI yang mereka punya walaupun kecil. Saya tanya, biasanya mereka itu dari gubernur atau pihak lain. Itu selalu berdampingan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)," jelasnya.

Karena selama ini di IIDI Jambi bahwa di mana rumah ketua, maka di situlah sekretariat IIDI.

"Bukannya saya tidak mau. Tetapi sistem seperti itu akan ribet, setiap ganti ketua maka ganti sekretariat," katanya.

"Nantinya saya akan sowan ke pak Al Harus untuk memperjuangkan itu," jelasnya.

Sehingga ia menginginkan IIDI lebih kuat sebagai organisasi sosial medik yang mandiri.

Kedepannya, internal IIDI perlu memiliki skil berbisnis dengan melatih keterampilan-keterampilan serta mengasah kemampuan yang dimiliki.

"Itu kan lumayan bisa punya skill untuk diri sendiri yang termasuk keuntungan bagi internal," ucap dia.

Walau bukan organisasi agama atau religius, namun kedepannya mereka akan membentuk pengajian agama untuk mengisi nilai rohani dalam organisasinya.

Kehidupan sebagai Ketua IIDI Jambi, seolah cukup terasa nano-nano baginya.

Latar belakang para istri dokter tidak terlalu menyukai keorganisasian, sehingga menurut Nasta ada atmosfer yang perlu dibangun.

Uniknya, eksistensi yang pada umumnya ingin dilakukan terutama dalam kaum wanita, dirinya menyampaikan bahwa harus ada upaya lebih yang dilakukan dalam organisasu ini.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Tonton Video Polisi Asal Jambi Tewas Ditembak di Jakarta, Kondisinya Tragis

Baca juga: Meriahkan Hari Dharma Karya Dhika, Kantor Imigrasi Jambi Gelar Festival Keimigrasian

Baca juga: Shandy Aulia Sempat Salah Duga, Dikira Dapat Peran Jadi Pekerja Laundry Ternyata Buruh Cuci

Baca juga: David de Gea Mengungkapkan keinginan untuk tetap bersama Manchester United

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved