Dokter Paru Jambi Sebut Bahayanya Vape vs Rokok Bagi yang Aktif dan Pasif
dr Dicky Wahyudi Sp P sebagai dokter spesialis paru di RS Rapha Theresia Jambi berujar, rokok vape lantas dianggap ‘lebih aman’ daripada rokok konvens
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Zaman yang semakin berkembang telah melahirkan era elektronik yang merasuk ke hampir seluruh aspek kehidupan.
Bahkan, rokok pun turut mengalami elektrifikasi dengan hadirnya produk rokok elektrik atau yang dikenal sebagai 'vape'.
dr Dicky Wahyudi Sp P sebagai dokter spesialis paru di RS Rapha Theresia Jambi berujar, rokok vape lantas dianggap ‘lebih aman’ daripada rokok konvensional, yang mana faktanya hal itu tidak benar.
"Ya, nyatanya ada bahaya vape terus mengancam, kok bisa? Vape dihisap dengan cara memanaskan liquid di dalam tabung, untuk kemudian menghasilkan asap yang akan dihisap oleh pengguna vape tersebut," tuturnya, Sabtu (23/7/22).
Liquid pada vape sendiri mengandung sejumlah bahan kimia, yakni nikotin, propilen glikol, dan perasa seperti buah-buahan, vanilla, hingga cokelat.
Dianggap sebagai solusi sehat bagi para perokok, nyatanya vape atau rokok elektrik memiliki bahaya yang hampir sama dengan rokok konvensional.
Hal ini tak lepas dari kandungan liquid vape yaitu nikotin, propilen glikol, dan tobacco-specific nitrosamine (TSNA) yang juga ditemui pada rokok tembakau.
Bahaya penggunaan rokok elektrik tersebut, terlebih lagi pada kalangan remaja menjadi sorotan publik. Perilaku penggunaan vape di kalangan anak-anak dan remaja dapat berpotensi menularkan penyakit lewat mulut.
Melihat bahaya untuk kesehatan ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pernah melarang masyarakat menggunakan vape atau rokok elektrik karena mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Vape terbukti memperburuk kesehatan paru-paru, jantung, pembuluh darah, otak, dan organ-organ lainnya.
IDI menyampaikan Rokok elektrik harus dilarang. Dari awal sudah tegas dan dengan keras menyatakan melarang rokok elektrik karena berbahaya, sama bahayanya dengan rokok konvensional.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan banyak kasus kesehatan yang dicurigai terkait vape ditemukan di Indonesia.
"Hanya saja tidak ada pencatatan dan pelaporan nya," jelas dr.Dicky Wahyudi, Sp.P melalui WhatsApp.
PDPI menjelaskan rokok elektrik memiliki dampak jangka panjang yang sama dengan rokok konvensional.
Sedangkan dampak jangka pendek lebih menakutkan. Rokok elektrik memiliki cairan yang mengandung nikotin, zat karsinogenik, dan bahan toksik yang bersifat membuat inflamasi dan iritatif.
Penelitian pada hewan menunjukkan rokok elektrik menyebabkan peradangan dan infeksi jaringan. Kasus yang sudah ditemukan menunjukkan vape dapat menyebabkan asma dan penyakit paru.
Selain pada paru, rokok elektrik juga berimplikasi buruk pada kesehatan kardiovaskular atau yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, vape juga dapat mengganggu organ tubuh lainnya. Rokok elektrik dapat merusak organ hati dan ginjal, begitu juga dengan sistem imunitas. Vape dikaitkan dengan penyakit autoimun dan juga kanker.
Baik perokok aktif dan pasif sama sama memiliki masalah kesehatan yang sama besar nya, hal ini juga dipengaruhi berapa banyak batang rokok yg dihisap dan selama berapa lama (dalam hitungan tahun).
Kata dokter di RS Rapha Theresia Jambi ini menyampaikan, cara berhenti ada dua macam.
Pertama, berhenti seketika ini adalah metode yang paling efektif, dimana hari ini klien masih merokok, besok sudah berhenti sama sekali, bagi perokok berat dibutuhkan bantuan medis untuk mengatasi efek ketergantungan
Kedua, caranya yaitu berhenti bertahap, melalui penundaan jam pertama klien menghisap rokok, atau dengan mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Tonton Video Polisi Asal Jambi Tewas Ditembak di Jakarta, Kondisinya Tragis
Baca juga: Dosen Muda di Jambi Ini Dedikasikan Hidupnya untuk Dunia Pendidikan
Baca juga: Dokter Paru Jambi Sampaikan Fungsi Paru Sesungguhnya Secara Singkat
Baca juga: Update Penembakan Istri Anggota TNI, Diduga Ada Cinta Segitiga, Kopda M Hilang