Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua Ungkap Orang yang Lucuti Decoder CCTV
Komaruddin Simanjuntak sebut, pihaknya telah mengetahui orang yang sengaja melucuti Decorder CCTV di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
Aksi ini bentuk dukungan mengungkap kebenaran peristiwa meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat.
Informasi yang Tribunjambi.com dapatkan, aksi damai ini akan digelar di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, pada Sabtu (23/7/2022) mulai pukul 18.00 WIB.
Aksi yang rencananya digelar selama 1,5 jam ini digagas organisasi Horas Bangso Batak Provinsi Jambi.
Meninggalnya anggota Polri Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat hingga kini memang masih menyisakan banyak misteri.
Kronologi dan motif yang disampaikan Mabes Polri pada awal pekan lalu, dianggap penuh kejanggalan oleh masyarakat, bahkan oleh Mahfud MD, yang merupakan Menko Polhukam.
Kronologi yang disampaikan dianggap belum membuat bisa terjawabnya pertanyaan soal luka mirip bekas sayatan di tubuh anggota Polri yang mengawali karir sebagai anggota Brimob itu.
Pada akhirnya, Kapolri membentuk tim khusus untuk bisa mengungkap kebenaran yang sesungguhnya atas tragedi di rumah Ferdy Sambo itu.
Baca juga: Saat Samuel Hutabarat Ayah Brigadir Yosua Merinding dan Kita Pun Dibuat Merinding
Beberapa hari setelah tim bekerja, Kapolri menonaktifkan dua orang perwira tinggi dan satu orang perwira menenang.
Perwira tinggi itu adalah Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Satu perwira menengah yang dinonaktifkan adalah Kombes Pol Budhi Herdi.
Pada hari ini, Jumat (22/7/2022), Bareskrim Polri telah turun ke Jambi memintai keterangan dari keluarga almarhum Brigadir Yosua.
Di antara yang dipanggil adalah kedua orangtua Yosua, yakni Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Baca juga: Autopsi Ulang Brigadir Yosua Hutabarat: Tanggal Pelaksanaan, Tempat, dan Dokter Forensik
Selain keduanya, ada 9 orang lagi yang turut dipanggil untuk dimintai keterangan di Mapolda Jambi.
Informasi yang dihimpun Tribun, ada 8 orang tim dari Mabes Polri, untuk pemeriksaan pada kasus dugaan pembunuhan berencana yang dilaporkan oleh keluarga Yosua melalui kuasa hukumnya beberapa hari lalu.
"Nanti ya kami berikan keterangan. Sampai sekarang masih berjalan pemeriksaan," kata Brigjen Agus Suhanarko, dari Bareskrim Polri.