Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Brigadir Yosua Hutabarat Tewas, Presiden Jokowi: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Pernyataan Presiden Jokowi terkait brigadir yosua: Saya sudah sampaikan, usut tuntas. Buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat telah menghebohkan Indonesia dua pekan terakhir.
Hingga kini kematian polisi asal Sungai Bahar Provinsi Jambi di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo itu masih menyimpan banyak misteri.
Bagaimana Brigadir Yosua meninggal, apa penyebab sebenarnya, dan siapa yang mengeksekusinya, hingga kini masih jadi tanya tanya di masyarakat.
Mabes Polri sebenarnya sudah menyampaikan soal motif dan kronologi kasus itu, namun sangat diragukan publik, ceritanya dianggap janggal, hingga akhirnya Kapolri bentuk tim khusus.
Kini, Presiden Jokowi kembali mengingatkan Polri untuk menjawa marwah institusi itu, dengan cara berani menyampaikan kebenaran yang hakiki.
“Saya sudah sampaikan, usut tuntas. Buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," kata Jokowi di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, (21/7/2022) dikutip dari TribunNews.
Joko Widodo mengatakan, transparansi mengusut kematian seorang brigadir yang menghohkan Indonesia ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik pada Polri.
Dia mengatakan, masyarakat jangan sampai ada keragu-raguan laga atas kejadian itu.
Baca juga: Penembakan Brigadir Yosua, Makam Dijaga Ketat Jelang Autopsi Ulang
Baca juga: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku
"Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik pada Polri harus dijaga,” pungkasnya.
Pada saat bicara soal kasus ini pekan lalu, Presiden Jokowi juga sudah instruksikan agar hukum ditegakkan seadil-adilnya, atau tidak pandang bulu.
Tiga Perwira Polri Nonaktif
Meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat meninggalkan misteri yang hingga kini belum terungkap ke publik.
Polisi sebelumnya menyebut Yosua Hutabarat meninggal akibat baku tembak dengan Bharada E.
Adapun pemicu baku tembak itu ada dua versi, yang disampaikan oleh orang yang sama di kepolisian, yakni Karopenmas Divisi Humas Polri.
Pada penyampaian pertama, disebut Brigadir J atau Yosua Hutabarat tersinggung ditegur ketika hendak masuk ke rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.