Perang Rusia Ukraina
Update Perang Ukraina, Pasukan Rusia Sebar Mata-mata dan Pertahankan Wilayah Kekuasaan
Artikel ini membahas soal Pasukan Ukraina terus mewaspadai mata-mata Rusia yang kerap berkeliaran di wilayah perang.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Ukraina terus mewaspadai mata-mata Rusia yang kerap berkeliaran di wilayah perang.
Pasukan ukraina mewaspadai mata-mata Rusia di dekat Berestove dan Bilohorivka.
Hadapi mata-mata Rusia, Angkatan Bersenjata Ukraina menyusun strategi dalam pertempuran.
Di laman Kyiv Post digambarkan jika pasukan Rusia melancarkan serangan udara di dekat Esman, Wilayah Sumy.
Pasukan Rusia juga dilaporkan melakukan pengintaian udara dan menembaki posisi pasukan Ukraina di Wilayah Chernihiv dan Wilayah Sumy dengan artileri.
Di arah Kharkiv, pasukan Rusia berusaha mempertahankan perbatasan yang direbut.
Rusia menembaki pemukiman seperti Petrivka, Ridne, Sosnivka, Slatyne, Pryshyb, Ruski Tyshky, Pytomnyk, Verkhnii Saltiv, dan lainnya.
Pasukan Rusia juga memanfaatkan pengintaian udara dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) Orlan-10.
Menurut laporan media itu Di arah Slowakia, Rusia menggunakan mortir, meriam, dan artileri roket untuk melepaskan tembakan di dekat pemukiman warga seperti Dibrovne, Mykilske, Podolivka, Mazanivka, Adamivka, Chepil, Krasnopillia, dan Kurulka.
Dengan meriam dan artileri roket, pasukan Rusia menembaki infrastruktur sipil dan militer di dekat Zakitne serta wilayah lainnya.
Rusia juga melakukan operasi penyerangan di dekat Ivano-Darivka tetapi tidak berhasil.
Warga Sipil jadi Korban
Warga Ukraina di antaranya warga sipil ditahan paksa pasukan Rusia.
Menurut laporan PBB warga sipil Ukraina ditahan pasukan Rusia.
BBC melaporkan tak hanya warga sipil yang ditahan pasukan Ukraina tapi juga politisi.
Dilaporkan ada sekitar 271 kasus penahanan paksa, dengan banyak dari mereka yang ditangkap menghadapi penyiksaan.
Keterangan politikus Ukraina mengatakan kepada BBC bahwa dia terkena waterboarding setelah diculik oleh militer Rusia.
Sementara itu Oleh Pylypenko, ketua terpilih komunitas teritorial bersatu Shevchenkivska di Ukraina selatan mengaku telah ditangkap oleh pasukan terjun payung Rusia di dekat Kherson pada 10 Maret.
Dia ditangkap saat memberikan bantuan kepada konstituen.
"Saya pikir mereka mulai berburu khusus untuk saya hampir sejak awal perang.
Saya yakin mereka merencanakan penyergapan karena mereka ingin membawa saya hidup-hidup," katanya kepada BBC.
Dia mengaku disiksa selama tiga hari oleh pasukan terjun payung Rusia.
Dia menambahkan bahwa pasukan terjun payung Rusia juga memukulinya dengan pemukul karet dan menendangnya hingga pingsan.
Dia juga menuduh bahwa dia disetrum berulang kali oleh pasukan Rusia.
"Pada hari ketiga dari semua ini, saya dipukuli dengan sangat parah sehingga saya tidak bisa bergerak. Dan saya tidak akan selamat tanpa sopir saya, yang selalu membantu saya," katanya.
Sumber Sebagian Artikel Kyiv Post
Baca Artikel Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Nasib Miris Warga Sipil Ukraina Ditahan dan Dihajar Pasukan Rusia
Baca juga: Diprediksi Akhir 2023 Rusia Bisa Kalah Perang, Asalkan Ukraina. . . .
Baca juga: Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Warga Sipil Ukraina. 15 Orang Dilaporkan Terluka