Identitas 9 Warga Sipil yang Tewas Akibat Serangan KKB di Nduga Papua
Artikel ini membahas 9 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan KKB atau Kelompok Kriminal Bersenjata di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga
TRIBUNJAMBI.COM - 9 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan KKB atau Kelompok Kriminal Bersenjata di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022).
Serangan KKB Papua tersebut menewaskan 9 warga sipil dan seorang warga lain yang kritis.
Dalam peristiwa ini KKB Papua melukai korbannya menggunakan benda tajam usai melakukan penembakan.
Berikut identitas korban tewas dan kritis akibat serangan KKB Papua
Identitas korban yang meninggal adalah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Gurusinga, Nasjen dan Eliaser Baner.
Sementara satu korban yang mengalami luka-luka adalah Sudirman.
"Sampai sekarang dari data yang kami dapat, dari 10 yang ada di Puskesmas, sembilan orang tewas," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura.
Saat ini tercatat 10 orang korban yang saat ini sudah dibawa ke Puskesmas Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
Jenazah akan dievakuasi ke Timikia, Kabupaten Mimika hari ini.
ASN jual Amunisi ke KKB
Diduga jual amunisi ke KKB seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Nduga, Papua ditangkap Polres Yalimo pada Rabu (29/6).
ASN tersebut diamankan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Oknum ASN berinisial AN membawa 615 butir amunisi yang diduga akan disalurkan ke KKB
Dikatakan Dirreskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani penangkapan oknum ASN itu bermula dari kecurigaan aparat terhadap gerak-gerik AN ketika mengendarai sepeda motor.
"Setelah dicegat dan digeledah, ditemukan sejumlah barang bukti, yaitu senjata rakitan AFN dan sejumlah amunisi 615 butir," ujarnya, Kamis (30/6/2022).
Menurut Faizal, AN berencana membawa ratusan amunisi itu ke Nduga. AN, kata Faizal, diduga kuat merupakan penghubung KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Faizal menjelaskan, KKB pimpinan Egianus Kogoya dikenal sebagai kelompok yang paling aktif mencari amunisi.
Berdasarkan penyelidikan polisi, terang Faizal, kelompok tersebut sedang mencari amunisi.
"Jadi sejak April lalu, kelompok Nduga ini kehabisan amunisi dan mereka membentuk 10 tim untuk mencari amunisi," ungkapnya.
Faizal membeberkan, dibutuhkan uang dalam jumlah besar untuk mendapatkan amunisi yang dibawa oleh AN.
"Kita sedang dalami karena informasi yang kita dapat itu, satu butir peluru dia hargai Rp 200.000. Jadi, sekitar Rp 120 juta. Cuma kita belum tahu sumber dananya dari mana," tuturnya.
Dari penangkapan itu, polisi menyita ratusan butir amunisi, yakni MK3 (379 butir), moser (2 butir), AK (3 butir), SS1 (158 butir), revolver (10 butir), US Carabine (52 butir), dan V2 Sabhara (11 butir).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menuturkan, polisi saat ini sedang menyelidiki asal ratusan amunisi itu.
"Kita harus cari tahu dari mana dia mendapat sumber amunisi, itu yang pertama dulu karena saya harus memangkas transaksi jual beli amunisi dan senjata ini," ujarnya, Senin (4/7/2022).
Artikel Ini Diolah dari Tribun Papua
Baca Artikel Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: KKB Tembaki Warga Sipil di Nduga Papua, 9 Orang Dikabarkan Tewas
Baca juga: Oknum ASN Bawa 615 Butir Amunisi, Diduga Untuk KKB Papua
Baca juga: Satu Prajurit TNI Jadi Korban Kontak Senjata dengan KKB di Kiwirok Papua