Berita Tanjab Timur

Harga Pinang di Tanjab Timur Jambi Hanya Rp 4.000 per Kg, Pengepul: Kalau Dikupas Rugi

Harga pinang dalam dua bulan terakhir merosot cukup tajam, dari Rp 10.000 per Kg menjadi Rp 4.000 per Kg. Pengepul yang membeli dengan harga lama

Penulis: Rifani Halim | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Rifani Halim
Dedi salah satu pengepul di kelurahan Parit Culum I, Kecamatan Muara Sabak Barat. Dia membeli pinang dari petani dnegan harga lama, jika dijual sekarang dia mengaku akan rugi besar karena harga pinang hanya Rp 4.000 per Kg 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Ratapan petani pinang tampaknya semakin mendalam, karena harga buah pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi seharga Rp. 4.000 per kilogram.

Harga tersebut sangat berbeda dengan harga buah pinang dua bulan lalu, yakni Rp 10.000.

Selama dua bulan terakhir, harga pinang merosot sangat jauh, turun hingga 60 persen dari harga buah pinang sebelumnya.

Dedi salah satu pengepul di kelurahan Parit Culum I, Kecamatan Muara Sabak Barat menceritakan kisah sulit yang kini tengah dihadapi oleh dirinya dan sejumlah petani di Tanjung Jabung Timur.

Dia mengatakan, dirinya kini memiliki ratusan karung pinang yang belum dikupas, kala itu dia membeli pinang tersebut dengan harga normal sebelum harga pinang saat ini.

"Pinang yang ada saat ini saya beli dengan petani dengan harga lama. Kalau saya kupas saya malah rugi. Karena untuk gaji pekerja yang mengupas pinang di harga Rp. 2.000 per kilogram," kata Dedi, Kamis (14/7/2022).

Dedi menyebutkan, membeli buah pinang dari para petani per karung dengan di harga Rp 90.000, satu karung beratnya berkisar 15 kilogram.

"Belum lagi biaya kupas, belum lagi biaya transportasi. Untuk sementara jadi tidak kita kupas dulu," ujarnya.

Baca juga: Ini Penjelasan Fadhil Arief Soal Pinjaman Daerah Yang Hingga Kini Masih Proses

Baca juga: Psikolog Sebut Istri Irjen Sambo Sudah di BAP Terkait Pelecehan yang Akibatkan Polisi Tembak Polisi

Lanjutnya, untuk harga pinang kadar air delapan persen di kota Jambi hanya seharga Rp 9.000 sudah jadi atau kering, bila pinang dikupas menyusut hingga 35 persen dari berat sebelumnya.

Dia mengatakan, sumber pinang yang ia kumpulkan saat ini berasal dari sejumlah petani yang berbeda di kecamatan Muara Sabak Timur, Mendahara dan sekitarnya.

"Untuk stok yang ada saat ini mencapai 150 karung, belum berani kita kupas, apa lagi kita jual. Kalau kita kupas harus di jual, sementara di kupas aja udah rugi," katanya.

Menurutnya, petani dan para pengepul kecil seperti dirinya sangat merasa di rugikan dengan harga pinang yang tidak masuk akal saat ini.

"Kita petani kecil, pengepul kecil sangat terdampak dengan harga pinang belakang ini," sebutnya.

Dia berharap, agar pemerintah memperhatikan harga hasil pertanian masyarakat. Sebab mayoritas masyarakat kabupaten Tanjung Jabung Timur berkerja sebagai petani pinang.

"Setidak-tidaknya jangan lah sampai empat ribu rupiah," tuturnya. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Penjelasan Bupati Batanghari Soal Pinjaman Daerah Rp 300 Miliar yang Belum Juga Kelar

Baca juga: Polisi Sebut Decoder CCTV di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo Disita Penyidik

Sumber: Tribun Jambi
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved