Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Ibu Brigpol Nofriansyah Histeris Saat Kunjungi Makam Sang Anak, Hingga Kini Masih Menangis

Rosti Simanjuntak ibu Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat histeris saat mengunjungi makam anaknya.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Aryo
Rosti Simanjuntak ibu Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat tengah diperiksa kesehatannya oleh petugas. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Hingga saat ini, kepergian Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga, khususnya ibu korban, Rosti Simanjuntak.

Hari ini, hari ke 6 kepergian Yosua anak ke 2 dari 4 bersaudara, dari pasangan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.

Namun, air mata Rosti terus mengalir. Bahkan, Rosti masih histeris saat mengunjungi makam putranya tersebut.

"Iya tadi pagi masih histeris saat kami ke makamnya," kata Samuel Hutabarat, Rabu (13/7/2022).

Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat sendiri dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Protestan, Mekar Sari, Unit 1, Sungai Bahar.

Ia dimakamkan tepat di tengah di antara makam kakeknya.

Sejak mendapat kabar meninggalnya Yosua, ibu korban tidak henti menahan tangis. Pertama kali mendengar kabar kematian Yosua, keluarga besar sedang berada di kampung halaman di Padang Sidimpuan, Sumatera Utara.

Mendapat kabar, keluarga Yosua langsung bergerak ke Jambi. Sepanjang perjalanan dari Padang Sidimpuan menuju ke Jambu, sekira 20 jam, ibu korban tidak bisa menahan tangis.

Baca juga: Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat Janji Nikahi Kekasih Setelah Naik Pangkat Jadi Perwira

Hal tersebut diungkapkan oleh Samuel Hutabarat, ayah korban.

"20 jam di jalan, itu menangis terus sampai ke Jambi," kata Samuel, Rabu (13/7/2022).

Ibu korban, masih belum sepenuhnya menerima putra terbaiknya. Ia tampak berusaha berat mengikuti serangkaian acara pemakaman korban secara adat Batak Toba.

Dengan mengenakan baju hitam, dan sarung dipakai, Rosti, ibu korban masih berupaya mengikuti acara adat.

Wajahnya sangat memperlihatkan duka mendalam, lesu, berupaya mendengar penghiburan dari sejumlah keluarga dan kerabat yang hadir saat prosesi pemakaman, pada Senin (11/7/2022).

Pandangannya tampak kosong, duduk di keramaian dan minim mengeluarkan suara.

Hari ke dua, atau pada Selasa 12 Juli 2022, tidak tampak perubahan di raut wajah ibu korban. Ia masih banyak diam, tidak merespon orang di sekelilingnya.

Ia hanya tampak sesekali berjalan di sekeliling rumahnya, membereskan sampah bekas kunjungan tamu.

Ini hari ke 6 Brigpol Nofriansyah pergi meninggalkan keluarga besar untuk selamanya.

Baca juga: Kapolda Jambi Sambangi Rumah Orang Tua Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat

Sampai saat ini, ibu korban belum bicara ke awak media. Hanya ayah dan bibi korban yang masih terbuka dan berbicara.

Ia tidak bisa dibiarkan seorang diri, Samuel meminta pihak keluarga lainnya untuk selalu berada di samping ibu korban untuk mendampingi dan mengajak berbicara.

"Kalau dibiarkan sendirian, pasti nangis. Jadi harus ditemani, diajak ngobrol untuk mengalihkan pikirannya," kata Samuel.

Samuel menganggap ini proses yang berat bagi dirinya, khususnya sang istri.

Almarhum merupakan anak yang paling baik dan menurut. Kata Samuel, anaknya selalu berupaya membuat ke dua orangtuanya tersenyum, tidak pernah memperlihatkan wajah kelelahan.

"Ini anak yang paling baik dari 4 anak saya, selalu bilang kalau semua baik-baik saja. Misal dia lagi murung kita datangi, wajahnya langsung berubah jadi biasa saja dan seolah-olah tidak ada sesuatu, padahal dia terlihat suntuk," bilangnya.

"Wajar ibunya sampai sekarang tidak terima, bahkan pas di makam tadi histeris lagi dia," bilangnya.

Sampai saat ini, ibu korban hanya berdiam diri di dalam rumah, masih tidak banyak bicara, dan wajah kelelahan terlihat jelas.

Dua Cerita Versi Polisi

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, dua kali menyampaikan keterangan terkait kematian Yosua di rumah dinas Kadis Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Pada siang hari, dia menyebut saat itu Samuel mau masuk ke rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, ditegur penjaga rumah.

Kemudian teguran dijawab Yosua dengan tembakan ke arah yang menegurnya, Bharada E.

Terjadi baku tembak antara Brigadir J atau Yosua dengan E, hingga akhirnya Yosua tewas.

Pada pernyataan beberapa jam setelahnya, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penembakan terjadi setelah istri Irjan Pol Ferdy Sambo berteriak dari kamar.

Disebutkannya, Yosua Hutabarat saat itu masuk ke kamar tersebut, lalu melakukan pelecehan dan mengancam pakai pistol.

Istri perwira tinggi itu berteriak, lalu Yosua keluar dari kamar.

Di sisi lain, Bharada E awalnya di lantai dua, turun dan menanyakan maksud Yosua.

Pertanyaan dijawab dengan tembakan oleh Yosua. Hingga terjadi baku tembak.

Yosua Hutabarat, yang memiliki latar belakang anggota Brimob, disebutnya menembak 7 kali dan tidak sekalipun kena.

Sementara Bharada E menembak sebanyak 5 kali, dan 4 kali kena sasaran.

Peristiwa baku tembak itu terjadi Jumat lalu, jenazah dibawa ke Jambi Sabtu, dimakamkan pada Senin.

Peristiwa tragis ini baru terungkap ke publik pada hari Senin kemarin, setelah pihak keluarga buka suara karena merasakan banyak keanehan.

Mabes Polri kemudian menyebutkan kronologi dan motif penembakan seperti di atas.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved