Perang Ukraina Rusia
Presiden Ukraina Ngamuk, Serangan Roket Rusia Tewaskan 15 Warga Sipil
Artikel ini membahas soal roket mematikan dari Rusia di Chasiv Yar yang menewaskan 15 warga sipil Ukraina.
TRIBUNJAMBI.COM - Serangan roket mematikan dari Rusia di Chasiv Yar yang menewaskan 15 warga sipil Ukraina.
Dalam serangan roket Rusia ini dilaporkan 15 warga sipil Ukraina tewas.
Peristiwa serangan Rusia ini disampaikan Pejabat Ukraina Minggu (10/7/2022) mengutip dari Voanews.
Dijelaskannya jika lebih banyak lagi warga Ukraina yang terperangkap di bawah reruntuhan di kota Chasiv Yar.
Ukraina melaporkan serangan rudal dan roket berat Rusia di timur dan selatan pada hari Sabtu (9/7/2022).
"Sebuah serangan rudal di kota timur laut Kharkiv melukai tiga warga sipil," kata gubernurnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tampak geram.
Lewat akun Facebook resminya pada Senin (11/7/2022) ia mengecam Rusia dan menyebutnya sebagai negara pembunuh.
Pemimpin Rusia Vladimir Putin telah menyiapkan serangan besar-besaran kepada Ukraina di Kota Lisichansk.
Baru-baru ini Rusia dan pasukan sekutunya menargetkan hancurnya Kota Lisichansk.
Rodion Miroshnik, duta besar Republik Rakyat Lugansk di Moskow pada hari Jumat bahwa LPR dan pasukan Rusia telah menguasai wilayah utara Lisichansk dan membersihkannya.
Serangan cepat yang dilancarkan pasukan Rusia menargetkan persembunyian tentara Ukraina. (Photo EPA)
Bahkan Rusia menguasai kilang minyak Lisichansk, tambang Matrosskaya, pabrik Gelatin dan pemukiman Topolevka, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat.
Sementara itu juru bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov menyebut kemenangan Rusia di medan perang menyebabkan semakin banyak pembelot dari Ukraina.
Sementara itu 2.000 anggota unit pertahanan teritorial Ukraina telah dikerahkan di kota Lisichansk.
Dikerahkannya tentara Ukraina itu untuk melindungi tentara bayaran asing, Vitaly Kiselev, seorang ajudan menteri dalam negeri Republik Rakyat Lugansk (LPR), mengatakan kepada TASS pada hari Sabtu.
"Saat ini, sekitar 2.150 'pejuang sekali pakai' ditempatkan di Lisichansk dan sekitarnya. Mereka dibawa ke sini di luar kehendak mereka.
Mereka adalah anggota regu pertahanan teritorial lokal, yang dipindahkan dari wilayah Lvov, Rovno, Odessa, Dnepropetrovsk, dan lainnya ke membela seluruh tentara bayaran," katanya.
Baca Artikel Tribunjambi.com di Google News
Sumber Sebagian Artikel : Tribun Timur
Baca juga: Rusia Bombardir Donbas, Warga Ukraina Diminta Segera Pergi Menjauh
Baca juga: Serangan Rusia Tewaskan Puluhan Lansia, PBB Temukan Kesalahan Fatal Pasukan Ukraina
Baca juga: Kemenangan Rusia Hancurkan HIMARS Bantuan AS di Ukraina