Masyarakat Tanjabbar dan Tanjabtim Curhat Harga Komoditi Perkebunan Terpuruk ke DPRD Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Sejumlah masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengeluhkan harga komoditi di daerah tersebut yang mengalami penurunan.

Hal ini disampaikan oleh M Juber, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jambi yang melakukan reses di dua kabupaten ini.

M Juber menyebut bahwa baik dari harga tandan buah sawit, harga pinang, hingga kelapa dalam maupun kopra dikeluhkan oleh masyarakat karena terjadi penurunan harga.

Padahal semua komoditi perkebunan tersebut adalah tulang punggung ekonomi masyarakat, khususnya di dua Kabupaten tersebut maupun Provinsi Jambi umumnya.

"Bila hal ini tidak segera ada kenaikan harga sesuai harga standar. Sangat dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Ini lah yang disampaikan kepada kita dalam reses," katanya.

Lebih lanjut diterangkan oleh M Juber bahwa dalam reses tersebut diungkapkan bahwa harga TBS di masyarakat, khususnya di wilayah Tanjab Barat dan Tanjab Timur, tertinggi Rp 900 per kilogram dan terendah Rp400 per kilogram sesuai dengan beratnya medan jalan dan jarak tempuh.

"Idealnya harapan masyrakat adalah sekurang kurangnya Rp2400 per kilogram, sebab ada biaya operasional angkut, upah petik serta tingginya harga pupuk. Ini juga akan menjadi catatan kita nanti dalam laporan reses yang kita lakukan ini," pungkasnya.

Baca juga: Dewan Minta OPD Pemprov Jambi Segera Tuntaskan Juklak dan Juknis Program Dumisake Gubernur Jambi

Baca juga: SMAN 12 Kota Jambi Masih Butuh 160 Siswa untuk Penuhi Kuota, DPRD Sebut Besok Pendaftaran Dibuka

Baca juga: Realisasi Program Dumisake Gubernur Jambi Lambat, Ini 5 Saran DPRD untuk Al Haris 

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News