Pemilihan Presiden 2024
Partai Nasdem Dapat Keuntungan Jika Usung Calon Presiden Ini Walau Hubungan Dengan PDI-P Retak
Tiga nama calon presiden dari Partai Nasdem itu yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Nasdem belum memutuskan siapa calon presiden yang akan diusung di Pemilihan Presiden 2024.
Dalam rakernas Partai Nasdem, tiga nama sudah direkomendasikan diusulkan menjadi calon presiden.
Tiga nama calon presiden dari Partai Nasdem itu yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.
Keputusan siapa calon presiden yang akan diusung Partai Nasdem di tangan Surya Paloh.
Dari beberapa lembaga survey, elektabilitas Anies Baswedan Ganjar Pranowo masuk dalam posisi 3 besar.
Partai Nasdem disarankan untuk memilih Ganjar Pranowo menjadi calon presiden.
Baca juga: Partai Demokrat dan Partai Nasdem Bakal Koalisi, Surya Paloh: Sudah Ada Cemistry
Sebab, kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi, Partai Nasdem akan banyak mendapat keuntungan.
Seperti, mendulang elektoral karena memasukkan nama Ganjar Pranowo di bursa Pemilihan Presiden.
Sebab, Ganjar Pranowo tengah populer di masyarakat dan elektabilitasnya belakangan terus meningkat.
"Masuknya nama Ganjar Pranowo di Rakernas Partai Nasdem membawa implikasi di internal dan memberi dampak bagi peningkatan elektoral partai," katanya kepada Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
Hasil sejumlah lembaga survei, Partai Nasdem di papan tengah yang elektabilitasnya berkisar di angka 4-5 persen.
Di Pemilu 2019 lalu, Partai Nasdem menempati urutan 4 teratas dengan perolehan suara 9,05 persen setelah PDI-P, Gerindra, dan Golkar.
Namun, ada sisi negatif jika mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari Partai Nasdem.
Menurutnya, hubungan Partai Nasdem dan PDI-P akan retak. Sebab, Ganjar Pranowo adalah kader PDI-P.
Sedangkan PDI-P belum memutuskan siapa calon presiden yang akan diusung.
"Ya, masuknya Ganjar Pranowo di bakal calon presiden membuat kegaduhan di PDI-P karena tuduhan pembajakan kader. Partai Nasdem dianggap gagal kaderisasi sehingga bisa seenaknya membajak kader lain," katanya.
Ia memprediksi Partai Nasdem dan PDI-P tak akan lagi bekerja sama pada Pemilihan Presiden 2024.
Keretakan hubungan kedua partai terlihat sejak Partai Nasdem mengumumkan Ganjar Pranowo masuk bursa bakal calon presiden.
Ari menilai, PDI-P kecewa dengan Partai Nasdem yang melanggar etika politik karena hendak mengusung Ganjar Pranowo.
“Ada etika politik yang dilupakan Nasdem, tata krama politik meminta izin terhadap pemilik kader,” katanya.
Sementara, Partai Nasdem mengakui alasan hendak mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon prsiden adalah karena politisi PDI-P itu punya elektabilitas besar.
"Itulah rasionalitas berpolitik, bagaimana dua besar itu hampir di semua survei yang kami lakukan, dalam survei dapil yang kami lakukan, dua nama itu sangat dominan. Sehingga itu menjadi pilihan yang rasional bagi kami Partai Nasdem," kata Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).
Namun, Surya Paloh mengatakan tetap menjaga hubungannya dengan PDI-P.
Surya Paloh tidak ingin rencana pengusungan Ganjar Pranowo oleh Partai Nasdem menyebabkan retaknya hubungan antara Nasdem dengan PDI-P.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca juga: Partai Demokrat Jajaki Koalisi, AHY Tak Masalah Partai Nasdem Sudah Rekomendasi 3 Calon Presiden
Baca juga: Sinyal Koalisi PKS, Partai Nasdem dan Demokrat di Pilpres 2024, Siapa Calon Presiden Yang Diusung?
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News