Pemilihan Presiden 2024
PKS Masih Lirik Prabowo Subianto, Anies Baswedan AHY dan Ganjar Masuk Radar Calon Presiden
Prabowo Subianto ternyata masih dilirik PKS untuk menjadi calon presiden. Namun, belum diputuskan apakah Prabowo Subianto akan diusung atau tidak
TRIBUNJAMBI.COM - Prabowo Subianto berpotensi kembali diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.
Pada Pemilihan Presiden 2019 lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diusung PKS.
Saat Pemilihan Presiden 2019 lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kalah dari pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin.
Untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang, PKS masih melirik Prabowo Subianto menjadi calon presiden.
Namun, selain Prabowo Subianto, calon presisden lainnya seperti Anies Baswedan, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Ganjar Pranowo masuk radar PKS.
Baca juga: Kader Pilih Anies Baswedan Sebagai Calon Presiden, PKS Jajaki Koalisi Dengan Partai Nasdem
Belum diputuskan siapa calon presiden yang akan diusung PKS, apakah kembali mengusung Prabowo Subianto ataukah mengusung calon presiden lainnya.
PKS mempunyai kriteria calon presiden yang akan diusung nantinya.
Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsi mengakui nama-nama calon presiden yang sudah beredar masuk dalam radar PKS.
"Jangan khawatir anak bangsa si A, si B, si C, masuk semua. Apalagi Prabowo Subianto sudah punya jam terbang, tinggal jalan saja," katanya usai rapimnas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Habib Aboe Bakar Alhabsi menambahkan, keputusan rapimnas juga menentukan kriteria bakal calon presiden yang diusung.

Kriteria bakal calon presiden PKS itu, memiliki integritas dan rekam jejak yang baik, berjiwa nasionalis dan religius dan mendapatkan dukungan rakyat yang tinggi.
Selain itu, memiliki pengalaman dan kemampuan untuk memimpin dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, berkomitmen untuk menyatukan seluruh komponen anak bangsa dan berkomitmen melayani rakyat.
Habib Aboe Bakar Alhabsi bilang, PKS juga akan mengutamakan nama capres dari internal.
Jika calon presiden dari internal itu tidak cukup kuat, calon eksternal akan dipertimbangkan menjadi calon presiden.
PKS tidak ingin terburu-buru menetapkan nama capres dan ingin memanfaatkan masa menjelang pemilu dengan sebaik-baiknya.