Serangan Pertama Ukraina ke Pengeboran Minyak, 3 Orang Terluka dan 7 Lainnya Hilang
Artikel ini membahas tentang Serangan mematikan dari Ukraina menargetkan tiga anjungan pengeboran minyak di Laut Hitam.
TRIBUNJAMBI.COM - Serangan mematikan dari Ukraina menargetkan tiga anjungan pengeboran minyak di Laut Hitam.
Serangan Ukraina itu menargertkan Laut Hitam di lepas semenanjung yang dicaplok Rusia.
Sejauh ini dilaorkan tiga orang yang terluka dan tujuh dilaporkan hilang. Kami menjamin pencarian akan terus berlanjut.
Demikian kata Gubernur Sergey Aksyonov di Telegram pada hari Senin waktu setempat.
Ternyata serangan ini kali pertama yang dilaporkan terhadap infrastruktur energi lepas pantai di Krimea sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Aksyonov menyebut ada tiga platform menjadi sasaran, memicu evakuasi 94 orang di lokasi, sementara 15 tentara tetap menjaga mereka.
Chernomorneftegaz mengoperasikan beberapa ladang gas dan minyak di Laut Hitam dan di Laut Azov.
Sementara itu Militer Ukraina mengatakan gudang makanan di pelabuhan Laut Hitam Odesa hancur dalam serangan rudal Rusia, tetapi tidak ada warga sipil yang tewas.
Sebelumnya prajurit Rusia sempat dibuat kocar kacir oleh serangan bom Ukraina.
Prajurit Rusia juga harus bertahan dari serangan militer Ukraina.
Militer Ukraina terus melakukan perlawanan dengan sasaran sejumlah prajurit Rusia.
Dalam sebuah video yang beredar di Telegram pada Kamis menunjukkan prajurit Rusia kocar-kacir melihat serangan Ukraina.
Serangan mematikan dari Ukraina ini n terjadi di Wilayah Zaporozhye, Ukraina pada 15 Juni 2022.
"Dua prajurit Rusia lolos dari serangan bom VOG-17 yang dijatuhkan dari drone pengintai "Autel 2 Evo" Ukraina," jelas keterangan unggahan.
Meski mendapat perlawanan sengit dari Ukraina namun pasukan Rusia semakin gencar lancarkan serangan.
Serangan pasukan Rusia makin masif di sejumlah wilayah.

Ukraina beberapa waktu lalu harus menerima gempuran Rusia hingga alami dampak yang cukup besar.
Pihak Ukraina menanggung kerugian yang cukup besar atas serangan dari 9 arah ini.
Hal ini disampaikan Panglima militer Ukraina Valeriy Zaluzhny pada Rabu (15/6/2022).
Menurut pengamatan Ukraina, militer Rusia mengandalkan serangan di utara wilayah Luhansk.
Dilansir Reuters, Zaluzhny menyebut serangan Moskow dari 9 penjuru.
Ukraina mencoba bertahan dari gempuran pesawat, granat berpeluncur roket, dan artileri.
Dampak gempuran Rusia ini membuat kebutuhan bantuan keamanan di Ukraina meningkat.
Di antara bantuan untuk Ukraina datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Dikutip dari Al Jazeera, paket senjata senilai $ 1 miliar mencakup lebih banyak artileri, sistem pertahanan anti-kapal pesisir dan amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih yang sudah digunakan Ukraina.
"Menegaskan kembali komitmen saya bahwa AS akan mendukung Ukraina karena membela demokrasinya dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorialnya dalam menghadapi agresi Rusia yang tidak beralasan,” menurut sebuah pernyataan.
Artikel Ini Diolah dari Al Jazeera
• Nasib Ribuan Warga Ukraina yang Ditahan Militer Rusia Akankah Dibebaskan?
• Hukuman Mati Hantui Tentara AS yang Tertangkap Rusia di Ukraina, AS Siap Negosiasi
Serangan Balik Mematikan, Detik-detik Prajurit Rusia Dihantam Bom Pasukan Ukraina