Antrean Haji dan Mencari Solusi Terbaik

Menjalani Rukun Islam kelima, yaitu ibadah haji tentu menjadi keinginan umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Hanya saja, ada hambatan yang dihadapi, mulai dari biaya yang tinggi hingga antrean haji yang mencapai puluhan tahun.

Karena itulah, jika kebanyakan yang berangkat ke Tanah Suci adalah mereka yang sudah berusia lanjut.

Lamanya antrean haji di Indonesia, serta kuota yang terbatas, membuat antrean semakin menjauh. Belum lagi yang mendaftar selalu ada yang baru.

Baca juga: Menjadi Calon Jemaah Haji Termuda, Ini Motivasi dan Harapan Syifa Salsabila Wibisana

Menurut pemerintah Indonesia yang merupakan negara dengan penduduknya muslim terbesar di dunia, dengan penduduk lebih dari 260 juta, kuota yang diberikan hanya 221 ribu jemaah haji per tahun.

Padahal tiap tahunnya ada sekira 600 ribuan pendaftar haji reguler. Akibatnya, tiap tahun daftar antrean menumpuk dan semakin panjang.

Ibadah haji dilakukan pada waktu khusus, berbeda dengan umrah. Hal ini membuat jutaan umat muslim dari seluruh dunia hadir dan berada di satu lokasi dalam waktu yang bersamaan.

Makanya kuota per negara dibatasi untuk menjaga kenyamanan dan keamanan para jemaah.

Dengan kondisi tersebut, pemerintah harusnya tegas dengan jemaah haji yang sudah ke Tanah Suci.

Bukan menghambat kerinduan umat yang ingin ke Tanah Suci, tapi harus ada bagi sift kepada jemaah yang belum menunaikan rukun Islam tersebut. Karena ibadah haji hukumnya wajib hanya seumur hidup sekali dan selebihnya adalah sunnah.

Baca juga: 13 Jemaah Haji Sakit, 2 Orang Meninggal.  250 Tempat Tidur dan 145 Tenaga Kesehatan Disiapkan

Semoga ke depannya ditemukan solusi yang tepat agar seluruh peminat haji di Indonesia bisa menunaikan Rukun Islam kelima tanpa harus menunggu terlalu lama.

Baca juga: Mengenal Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap Dengan Maknanya

Dan, juga ada penambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi bagi Indonesia yang notabene penduduknya adalah muslim terbesar di dunia. (*)