Berita Kerinci
Sugeng Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Pelepasliaran Surya dan Citra di TNKS: Sudah Seperti Anak
Surya dan Citra merupakan Harimau yang lahir di Sanctuary Harimau Barumun Sumatra Utara. Mereka dipelihara dan dibesarkan di Barumun sejak lahir hingg
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Utara melepasliarkan dua Harimau di Taman Nasional Kerinci Sablat (TNKS) wilayah Kerinci, Jambi.
Kedua Harimau yang diberi nama Surya Manggala dan Citra Kartini ini dilepas di waktu berbeda yakni, Selasa (7/6) dan Rabu (8/6).
Surya dan Citra merupakan Harimau yang lahir di Sanctuary Harimau Barumun Sumatra Utara. Mereka dipelihara dan dibesarkan di Barumun sejak lahir hingga dilepasliarkan di TNKS Wilayah Kerinci.
Pantauan Tribun Jambi setelah pelepasan Harimau Citra Kartini pada, Rabu (8/6/2022), Manager Sanctuary Harimau Barumun, Sugeng tak kuasa menaham tangis.
Air matanya menetes sesaat setelah Citra Kartini terbang dibawa helikopter menuju rumah barunya di kawasan TNKS.
Tribun Jambi menghampiri Sang Manager Sugeng, yang terlihat mengusap air matanya. Ia mengatakan, melepas Surya dan Citra seperti melepas anak.
"Mereka (Surya dan Citra) sudah seperti anak saya. Mungkin karena kecintaan saya terhadap hewan," ujar Sugeng sembari mengusap air matanya.
Ia menceritakan, Surya dan Citra merupakan Harimau kembar dari perkawinan Gadis dan Monang. Gadis merupakan Harimau yang diselamatkan saat kakinya terjerat oleh pemburu di Taman Nasional Batang Gadis 2016 lalu.
"Akibat jerat tersebut kaki Gadis kini tinggal tiga. Hingga kini tinggal di Sanctuary Harimau Barumun," ujar Sugeng.
Sedangkan Monang merupakan Harimau yang juga ditemukan saat kakinya terjerat di Bukit Panoramang pada 2017 lalu. Demi keselamatan hidupnya yang juga mengalami kelahinan jantung, Monang juga diputuskan tetap tinggal di Sanctuary Harimau Barumun.
"Monang dan Gadis dikawinkan hingga lahirlah Surya dan Citra," ungkapnya.
Ia menuturkan, meski sayang dan cinta dengan Surya dan Citra, dirinya tetap melepasliarkan mereka ke TNKS. Tak lain karena hidup hewan buas tersebut memang lebih baik hidup di habitatnya di hutan bebas.
"Tetap mengikhlaskan, karena hidup mereka begitu, lebih baik di alam benas. Kita hanya merawat saja," tuturnya.
Ia juga mengatakan, keadaan Surya dan Citra sejak lahir tidak pernah mengalami sakit. Mereka besar secara alami yang diurus sangat ibu.
"Di Sanctuary mereka dilepaskan di kandang ukuran 20x50 meter, seperti di alam. Ini agar naluri mereka tetap liar," jelasnya.