Berita Bisnis
Dukung Percepatan Pengurangan Emisi Karbon, 5 APM Kolaborasi Kembangkan Elektrifikasi di Bali
Berita Jambi-Lima Agen Pemegang Merek (APM) otomotif yang terdiri dari Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu dan Toyota
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
EV Smart Mobility – Joint Project rencananya akan diadakan pada Juli 2022 bersamaan dengan berbagai acara dalam rangka pertemuan G20 di Bali.
Kegiatan ini akan menjadi peluang besar bagi Pemerintah Indonesia dan industri otomotif nasional untuk menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam menerapkan kebijakan transisi energi hijau dan menyambut era mobilitas masa depan berbasis kendaraan ramah lingkungan atau elektrifikasi kepada negara-negara yang tergabung dalam pertemuan G20.
Inisiatif bersama menghadirkan EV Smart Mobility – Joint Project juga tidak lepas dari keinginan bersama untuk meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia dan jepang, termasuk di industri otomatif yang diungkapkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Indonesia Joko Widodo saat kepala pemerintahan Jepang tersebut berkunjung ke Indonesia pada akhir April 2022 lalu,
“Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Fumio Kishida, Presiden Jokowi sangat mengharapkan peran sektor otomotif, termasuk produsen mobil Jepang untuk memposisikan Indonesia sebagai regional hub. Saat Indonesia memasuki era elektrifikasi di sektor otomotif, kami bersama dengan pemangku kepentingan lainnya berupaya memberikan solusi kepada Indonesia untuk dapat mempercepat pencapaian target Carbon Neutrality dengan memaksimalkan Multi-Pathway sebagai salah satu langkah efektif. Kami sangat yakin bahwa project ini dapat berkontribusi ke arah tersebut berdasarkan pengalaman yang dimiliki para partisipan di Indonesia.” Kata Duta Besar jepang untuk indonesia, H.E Kenji Kanasugi mengutip pernyataan PM Jepang Fumio Kishida.
Sebagaimana diketahui, untuk memenuhi komitmen penurunan emisi CO2 atau Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 % pada tahun 2030, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai kebijakan, termasuk percepatan popularisasi kendaraan listrik dan mengembangkan industri tersebut. Pengembangan ekosistem membutuhkan keterlibatan pemangku kepentingan termasuk industri otomotif, produsen baterai, dan konsumen. (*/Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).
Simaklah berita-berita terbaru Tribunjambi.com melalui Google News
TONTON polisi ungkap kronologis korban kecelakaan maut di Batanghari terlindas truk
