UAS Dideportasi
Selain Singapura, Negara-negara Ini Juga Menolak Kehadiran Ustaz Abdul Somad
Kabar ditolaknya UAS itu awalnya diketahui dari postingan UAS di akun instagramnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Ustaz Abdul Somad tiba-tiba ditolak masuk ke Singapura, Senin (16/5/2022).
Kabar ditolaknya UAS itu awalnya diketahui dari postingan UAS di akun instagramnya.
Ternyata, selain Singapura, beberapa negara juga pernah menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS).
Ini daftar negara yang pernah menolak UAS dihimpun Tribunnews.com, Selasa (17/5/2022):
1. Hong Kong
Seperti diberitakan Tribunnews.com, UAS ditolak masuk ke Hong Kong pada 23 Desember 2017 silam.
UAS pernah mengungkapkannya dalam postingan di akun Facebooknya, Ustaz Abdul Somad.
Kronologinya, UAS bersama rombongan baru tiba di salah satu bandara di Hong Kong pada Sabtu (23/12/2017) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah. Saya, Sdr Dayat dan Sdr Nawir," tulis Ustaz Abdul Somad.
Setelah itu, petugas meminta membuka dompet, lalu, mereka menanyakan apakah ada kartu nama Rabithah Alawiyah atau Ikatan Habaib.
"Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme, karena ada logo bintang dan tulisan Arab," kata dia.
Baca juga: UAS Dimasukkan Ruangan Sebesar Liang Lahat, Dapat Status ‘Not to Land Notice
Menurut UAS, petugas sempat menanyakan identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik.
UAS menjelaskan kalaua ia murni pendidik dan intelektual muslim. Proses interogasi itu berlangsung selama 30 menit.
Petugas itu menegaskan tidak bisa menerima kedatangan UAS beserta rombongan.
Namun, petugas tidak memberikan penjelasan apa alasan penolakan masuk ke wilayah itu.
"Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," ujarnya.
2. Timor Leste
Selain it, UAS juga pernah ditolak Timor Leste pada 2018. Hal itu dari pengakuan UAS seperti diberitakan Tribunnews.com.
Saat itu kata UAS dijelaskan alasan mengapa ia tak boleh masuk ke Timor Leste.
Hal itu berbeda dengan apa yang diterimanya dari Singapura yang tak menjelaskan alasannya menolak UAS.
"Dulu memang saya pernah tidak masuk ke Timor Leste, padahal sudah disusun acaranya dengan Pak Xanana Gusmao dengan uskup kemudian tabligh akbar," katanya dalam wawancara di Youtube Hai Guys Official, Selasa (17/5/2022).
Menurut UAS, keputusan Timor Leste menolak dirinya berlangsung begitu mendadak. Padahal ia sudah mendarat di bandara yang ada di Timor Leste.
Baca juga: Dubes RI Untuk Singapura Buka Suara Soal Deportasi UAS, Ada Izin yang Belum Dilengkapi
"Saya tanya orang imigrasi kenapa saya gak boleh masuk," tanya UAS kala itu kepada petugas imigrasi.
Rupanya, pihak imigrasi Timor Leste baru saja menerima informasi dari Jakarta yang menyebut UAS adalah teroris.
"Imigrasi Timor Leste dapat fax dari Jakarta bahwa Bapak (UAS) terosis makanya gak bisa masuk," kata UAS.
UAS bisa memahami mengapa dirinya tak boleh masuk Timor Leste.
Sebab, menjelang pilpres di Indonesia sehingga dikhawatirkan kedatangan UAS ke Timor Leste mempengaruhi suara WNI yang berada di negara tetangga itu dalam menentukan pilihan.
"Dulu kan 2018 dikhawatirkan ada kelompok cebong dan kampret. Kalau sekarang semua kampret sudah jadi cebong, apalagi urusannya," kelakar UAS.
UAS juga pernah ditolak Belanda dan Inggris. Padahal saat itu sudah mengantongi visa.
Namun saat di pintu diberi cap, dirinya ternyata tak boleh masuk.
"Di Belanda tak boleh masuk. Di Inggris tak boleh masuk. Siapa yang unjuk rasa?," kata UAS saat ceramah di Masjid Sabiha Gökçen, Bandar Udara Internasional Turki, dikutip dari TribunnewsWiki.
Mereka yang unjuk rasa menolak UAS diantaranya persatuan LGBT.
"Karena ceramah saya dianggap menyinggung LGBT. Jadi persatuan LGBT dilaporkan mereka, difotonya, orang ini jangan masuk," katanya.
"Akhirnya saya tak bisa masuk. Tak ada saya melapor ke TV, melapor ke pemerintah tak ada. Saya diam saja," tegas UAS.
Sementara, ditolaknya UAS ini, Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Achmad Noer Saleh memberi penjelasan.
Baca juga: UAS Benarkan Kabar Deportasi Tanpa Penjelasan dari Singapura
Achmad Noer Soleh mengatakan, UAS hendak masuk ke Singapura bersama enam keluarganya yakni SN, Hn, FA, AMA, SQA, SAM.
Mereka berangkat dari Pelabuhan International Batam Center menggunakan kapal MV Brilliance of Majestic pada pukul 12.50.
Tiba di Singapura, ICA (Otoritas Imigrasi dan Pemeriksaan Singapura) menolak masuk (denied entry) tujuh orang tersebut dengan alasan tidak memenuhi syarat untuk berkunjung ke Singapura.
Tujuh orang itu langsung kembali ke Indonesia pada kesempatan pertama dan tiba kembali di TPI Batam Center pada pukul 18.10.
Aalasan dan keputusan penolakan ketujuh orang tersebut menjadi wewenang penuh dari otoritas imigrasi Singapura.
“Tidak ada masalah dalam paspor mereka bertujuh, dari Imigrasi Indonesia sudah sesuai ketentuan. Alasan kenapa otoritas imigrasi Singapura menolak mereka itu sepenuhnya kewenangan dari Singapura, yang tidak bisa kita intervensi," katanya lewat keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: Kronologi UAS Dideportasi di Singapura, UAS Sempat Disel Satu Jam
Menurut Achmad, dari sisi Imigrasi Indonesia, tidak ditemukan permasalahan dalam dokumen keimigrasian ketujuh orang WNI tersebut.
"Penolakan masuk kepada warga negara asing (WNA) oleh otoritas imigrasi suatu negara merupakan hal yang lazim dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara tersebut," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Daryono/Ilham Rian Pratama) (TribunnewsWiki)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul DAFTAR Negara yang Pernah Menolak Ustaz Abdul Somad, Tak Hanya Singapura
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News