Idul Fitri

Bacaan Takbir Idul Fitri dan Waktu Membacanya yang Tepat

Artikel ini membahas tentang bacaan takbir Idul Fitri di malam 1 Syawal 1443 H dan waktu memulai membacanya.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
tribunjambi/darwin sijabat
Pawai takbiran di Tanjab Barat kali ini dengan rute start depan rumah dinas Bupati Tanjab Barat menuju jalan Sriwijaya-Jalan Patunas- Jalan Beringin - Jalan Bakau - Jalan Siswa Ujung Kalimantan dan finish di depan Ancol beach Kuala Tungkal, Kamis (14/6/2018) malam. Pawai tersebut dilepas langsung oleh Bupati Tanjab Barat, Safrial didampingi Wakil Bupati Amir Sakib, Sekda Ambok Tuo, Forkompimda, Kapolres, Dandim, dan Kepala OPD. 

 TRIBUNJAMBI.COM - Berikut bacaan takbir Idul Fitri di malam 1 Syawal 1443 H dan waktu memulai membacanya.

Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad soal waktu memulai membaca takbir Idul Fitri.

UAS memaparkan  dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran.

1.  Takbiran dimulai sejak malam setelah maghrib satu hari sebelum salat Idul Fitri.

2. Takbiran  dimulai saat pagi hari ketika menuju salat Ied.

"Pertama mulai malam Idul Fitri, habis maghrib sampai besok khatib shalat Idul Fitri naik mimbar."

"Pendapat kedua ketika pagi, mau berangkat mau menuju tempat shalat Ied, itulah baru bertakbir," terang Ustaz Abdul Somad.

Setelah salat Idul Fitri selesai, maka setelah itu tidak ada lagi takbiran.

Berbeda dengan Idul Adha yang mana ada hari tasyrik, maka selama hari tasyrik itu masih disunnahkan untuk takbiran.

"Sampai khatib naik mimbar, setelah itu habis tidak ada takbir, yang takbir hari pertama, hari kedua, hari ketiga itu Idul Adha, 11, 12, 13, Wallahu A'lam Bishawab," tutup Ustaz Somad.

 

Bacaan takbir Idul Fitri di malam 1 Syawal 1443 H.

Muhammadiyah dalam situs resminya menjelaskan, lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:

a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:

“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.”

Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226)

Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.

b. Lafadz takbir ‘Ied sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:

كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)

كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316)

 

Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain.

Berikut lafal lengkapnya.

 

“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar”

Namun demikian, Muhammadiyah berpendapat, belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafaz demikian.

Di sisi lain, lafal takbir yang panjang tersebut ditemukan dalam hadis yang menunjukkan bacaan zikir pada akhir pelaksanaan shalat.

Selain itu, juga ditemukan pada sebuah hadist yang berkaitan dengan kepulangan Rasulullah dari perang, haji atau umrah.

Lafadz-lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

 

Baca juga: Hari Ini Sidang Isbat, Ini 99 Lokasi Pemantauan Hilal Penentuan Awal Idul Fitri 1443 Hijriah

Baca juga: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Bisa Dikirimkan ke Sahabat, Pacar dan Orangtua

Baca juga: Amalan Ramadhan, Sholawat Bani Hasyim serta Keutamaan Membacanya

Berita terkini Tribunjambi simak di Google News.

Video Terkait, Ramadhan 1443 di Youtube Tribun Jambi.

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved