Awal Bangun Panti Asuhan Ibadurrahman Sampai Gadaikan SK
Yayasan Ibadurrahman Jambi, Panti Asuhan Ibadurrahman Jambi yang beralamat di Jl. Sunan Kalijaga lrg. Dinar No.78 RT. 04 Kel. Simpang Tiga Sipin Jambi
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Yayasan Ibadurrahman Jambi, Panti Asuhan Ibadurrahman Jambi yang beralamat di Jl. Sunan Kalijaga lrg. Dinar No.78 RT. 04 Kel. Simpang Tiga Sipin Jambi dengan kontak WhatsApp +62853-7762-4430.
Panti Asuhan Ibadurrahman Jambi awal berdirinya ialah dari impian pasangan suami Istri yang ingin membatu anak-anak yang tidak mampu.
Khusnul Qomariah Pengasuh Panti Asuhan Ibadurrahman Jambi mengatakan berawal dari cita-cita suami dan dan impiannya ingin membantu anak-anak.
"Almarhum suami saya dan saya memiliki cita-cita ingin membantu anak-anak yang tidak mampu. Karena sebelumnya kami mengurus panti Muhammadiyah dan disana membekas, dimana di sana kita sholat berjamaah, dan apa-apa sama-sama," jelasnya.
Dengan niat awal ingin membantu dan benar-benar diniatkan ketika memiliki rezeki bisa nolong orang yg mau sekolah di kota, jika tidak mampu akan di bantu bagai mana mereka bisa sekolah.
"Yang biasa kalau dari kampung kan tidak ada uang pulang kesini bawa sayur, panen pulang bawa beras, tidak masalah. Meskipun awalnya kita hanya berniat 10 sampau 20 orang yang kita sekoalhkan dan kota ajari ngaji," tambahnya.
"Saya memang niatnya ingin menolong, sedangkan almarhum suami saya, beliau memang merasa sedih waktu masih kecil ditinggal bapak jadi kalau tidak punya bapak merasa tidak memiliki pedoman dan almarhum sangat sedih kalau melihat anak tidak sekolah," lanjutnya.
Karena beliau memiliki kemapuan dan kesempatan akhirnya membuat panti asuhan dengan menggadaikan SK.
"Ketika bapak mau bangun panti dan menggadaikan SK saya sempat bertanya kepada bapak 'kita makan pakai apa pak ?', bapak menjawab 'adalah rezeki anak-anak'. Itulah akhirnya kita membangun panti, setelah berdiri 2 hingga 3 tahun baru mulai orang-orang kenal kita," jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa ketika itu, rumah pribadi nya belum siap, bahkan setelah selesi gadai SK di gadai lagi untuk keperluan anak-anak makan
Meskipun membangun panti asuhan ini tidak mudah, sebisa mungkin seluruh anak di sekolahkan.
"Madrasah Almadrasatul Mahdaliyah Jambi, tidak jauh dari panti siswa nya sedikit kita sekolahkan anak-anak disitu, biaya anak-anak semua dari donatur. Alm bapak juga sempat jadi kepala sekolah disana banyak kenal orang juga," tambahnya.
"Kita selalu cari dana, bagaimana bisa dapat dana selalu kita upayakan buat anak-anak. Alhamdulillah sekolah dekat, kalau jauh butuh biaya lagi," lanjutnya.
Bahkan sempat juga ada yang sekolah jauh, panti hanya ada mobil L300, meskipun belum lama dimiliki.
"Sempat juga untuk membawa anak-anak sekolah kita pakai mobil L300, meskipun baru beberapa tahun punya dan itupun di paksakan. Sempat di stop polisi katanya tidak boleh pakai mobil ini karena mobil ini untuk barang, kita bilang lah kalau kita belum punya mobil untuk antar anak-anak akhrinya diizinkan dengan syarat-syarat tertentu, dan setelahnya baru kita catar mobil angkot," ucapnya.