Pacu Biduk Sarolangun Ditiadakan Akibat Keterbatasan Anggaran

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Lomba balap perahu tradisional atau yang lebih dikenal masyarakat Kabupaten Sarolangun sebagai Pacu Biduk sudah tiga tahun tidak diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Sarolangun karena keterbatasan keuangan.

Kegiatan tersebut biasanya menjadi angenda rutin yang digelar dan disaksikan oleh masyarakat Kabupaten Sarolangun dari tepian Cikminah Sarolangun dan area tepi Sungai Batang Tembesi Sarolangun memeriahkan hari raya idul Fitri, untuk memeriahkan lebaran di Sarolangun.

Perlombaan Pacu Biduk biasanya digelar serentak dengan Festival Beatrix Sarolangun.

Dalam festival tersebut biasanya dari Pacu Biduk dan expo turut digelar bersamaan.

Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) kabupaten Sarolangun melalui Kabid olahraga Abi Mas'ud berkata, dalam rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Disparpora sarolangun tidak tersedia untuk menggelar kegiatan tersebut.

"Untuk saat ini kita tidak berani bilang ada tau tidak ada Pacu Biduk karena anggaran tidak tersedia di Disparpora," ujarnya, Rabu (13/4/2022).

Abi menjelaskan, Pacu Biduk sudah sejak tahun 2020 hingga 2022 tidak diselenggarakan oleh Disparpora kabupaten Sarolangun, hal itu dikarenakan berpengaruh anggaran akibat efek dari Covid-19.

Sehingga juga tidak dialokasikan anggaran ke Disparpora, mengakibatkan memutuskan tidak mengadakan Pacu Biduk untuk beberapa tahun terakhir.

Pihaknya berharap agar Pacu Biduk terakomodir, sebab Disparpora Kabupaten Sarolangun pada tahun sebelumnya telah mengajukan di RKA dan DPA, untuk menggelar agenda tahunan  Festival Beatrix.

"Sebenernya kami dari Disparpora Sarolangun sangat berharap terlaksana namun anggaran yang tidak tersedia menjadi kendala," sebutnya.

(Tribun Jambi/ Rifani Halim)

Simaklah berita-berita terbaru Tribunjambi.com melalui Google News 

Baca juga: Selama Ramadan Penjualan Jajanan di Taman Jomblo Mengalami Penurunan Omset