Mutiara Ramadan
Mutiara Ramadan, Ibadah Malam Pada Bulan Suci Ramadan oleh Anwar Sadar
Salah satu keistimewaan pada bulan suci Ramadhan yang mulia ini ialah pada siangnya kita diperintahkan ibadah puasa dan pada malamnya kita dianjurkan
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Salah satu keistimewaan pada bulan suci Ramadhan yang mulia ini ialah pada siangnya kita diperintahkan ibadah puasa dan pada malamnya kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah ibadah malam.
Ibadah malam yang paling banyak dilakukan ialah dengan melaksanakan salat pada saat malam atau sholatul lail.
Sholatul lail atau salat malam adalah merupakan keistimewaan tersendiri yang dipersembahkan oleh Allah kepada kita umat Islam terutama yang memasuki bulan suci Ramadhan.
Kita tahu bahwa sholatul lail atau salat malam yang dimaksud ialah salat tarawih, salat tarawih merupakan sunnah muakkadah, sunat yang sangat dianjurkan bagi kita untuk melaksanakannya.
Ibadah tarawih adalah ibadah yang khusus diberikan oleh Allah pada malam malam-malam ramadan
Sholat tarawih menjadi kekhasan tersendiri daripada ibadah ramadan.
Oleh Karena itulah Allah SWT melalui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan merugilah umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa tapi malamnya mereka tidak mampu menegakkan atau mendirikan sembahyang malam atau sembahyang tarawih.
Salat tarawih merupakan 1 sunah muakkaddah yang paling baik, dianjurkan pada setiap malam pada bulan suci Ramadhan Ini.
Meskipun demikian kita seyogianya mampu melaksanakannya pada setiap malam.
Namun demikian tidak mesti ibadah tarawih semata-mata tetapi juga ada salat lain yang Kita patut lakukan pada bulan suci yang mulia ini.
Apalagi di dalam hadis rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan bahwa Allah SWT turun ke muka bumi, turun ke langit dunia untuk mencari mereka mereka orang-orang yang renggang lambungnya dari tempat tidurnya, siapa mereka yang kurang tidur, mereka yang selalu menghidupkan malam dengan sembahyang pada waktu malam.
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Nanti ketika kita semua dipanggil oleh Allah pada hari kiamat, semua orang dikumpulkan pada hari kiamat lalu ada 1 orang yang dipanggil oleh Allah.
Siapa orang-orang yang merenggangkan lambungnya dari tempat tidurnya? Siapa mereka mereka yang selalu bangun malam? Siapa mereka mereka yang selalu melaksanakan salat pada malam hari?
mereka inilah yang dicai oleh Allah nanti pada hari kiamat, Kenapa? karena mereka yang melaksanakan salat malam adalah mereka-mereka yang memiliki kekuatan iman kepada Allah SWT, mereka yang memang mendapatkan rahmat dari Allah SWT, karena tidak semua dari kita mampu melaksanakan salat pada malam hari.
Oleh karena itu Pada bulan suci yang mulia ini Allah SWT mengkondisikan waktu saat untuk kita dapat melaksanakan salat pada malam hari, untuk dapat melaksanakan ibadah-ibadah lainnya pada malam hari ini.
Oleh karena itu salat malam yang patut kita lakukan di samping salat tarawih ialah melaksanakan salat sunat Taubat, melaksanakan salat sunat hajat, melaksanakan salat sunat tasbih, bahkan melaksanakan salat sunat tahajud kepada Allah SWT.
Oleh karena itu kita umat Islam yang diberikan kekuatan, keimanan, kelapangan, kesehatan untuk dapat melaksanakan ibadah pada malam hari, terutama salat pada malam hari pada bulan suci ramadan yang mulia ini.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam lewat hadis-hadisnya banyak mengatakan bahwa mereka yang salat malam adalah pertanda orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, tanda orang-orang yang baik kepada Allah SWT.
Oleh karena itu kalau kita ingin melaksanakan salat malam hendaklah pada siangnya kita memperbaiki diri kita, menghindari perbuatan perbuatan yang tidak baik, Maka insya Allah badan kita diringankan oleh Allah untuk mendirikan salat pada malam hari.
Mudah-mudahan kita semua diberi kemampuan oleh Allah untuk melaksanakan salat pada malam hari atau sholatul lail pada bulan suci yang mulia.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Mutiara Ramadan, Bahaya Sifat Riya dalam Beribadah oleh Ustadz Anwar Sadat