FK Senica
Gara-gara FK Senica, Sistem Liga Fortuna Slovakia Perlu Diubah, Belum Bayar Gaji Witan Sulaeman Dkk?
Presiden Presiden Sepak Bola Profesional (Union of Football Professionals-UFP) Slovakia, Jan Mucha Jr menyebut situasi di FK Senica sangat buruk.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Sepak Bola Profesional (Union of Football Professionals-UFP) Slovakia, Jan Mucha Jr menyebut situasi di FK Senica sangat buruk.
Dengan utang dan pemenuhan hak pemain dan staf yang belum tuntas, kini dia menyerupakan perubahan dalam sistem peningkatan keamanan.
"UFP telah menyerukan perubahan dalam sistem dan peningkatan keamanan selama tiga tahun sekarang, dan ketidakpedulian mereka yang bertanggung jawab kepada pemain, pelatih, dan staf telah menelan biaya hampir dua juta euro dalam bentuk upah yang hilang dan belum dikembalikan," kata Jan Mucha dalam wawancara bersama Sport Slovakia, dilansir pada Jumat (8/4/2022).
"Kita perlu mengubah sistem sehingga kita dapat mencegah situasi seperti itu."
Dia mengaku tidak ada yang menginginkan klub tidak sehat secara finansial yang berlaga di Liga Slovakia, apa lagi Liga Fortuna yang merupakan kasta tertinggi di sana.
"Tidak ada yang menginginkan klub yang tidak sehat secara finansial di liga kami. Itu tidak memberi kita nama baik."
Jan Mucha menjelaskan, bahwa mereka memiliki tujuan untuk memiliki tim di liga yang memiliki kemampuan untuk memainkannya.
Baca juga: Keuangan FK Senica Makin Terpuruk, Egy Maulana dkk Tanggung Beban Paling Besar
Baca juga: FK Senica Disebut Klub tidak Jujur, Egy Maulana Vikri Dkk sampai tak Digaji 7 Bulan, Benarkah?
"Tujuan kami adalah hanya memiliki tim-tim di liga yang memiliki kemampuan untuk memainkannya."
Sebagai solusi, pihaknya akan mendorong negosiasi, agar muncul kesepakatan yang mendorong kepada perubahan ke arah yang lebih baik.
Dia juga menyinggung klub yang memiliki finansial buruk seperti FK Senica.
"Dalam waktu dekat, kami akan mendorong negosiasi di satu meja dan mendorong perubahan."
"Karena jika seorang pemain menandatangani jadwal pembayaran dan sering tidak punya pilihan, klub secara otomatis menerima lisensi."
"Sementara batu di depan klub terus menggelinding. Namun, tidak mungkin bekerja dengan cara ini, tidak dapat diterima saat ini," tambah Jan Mucha, yang saat ini bekerja di tim pelaksana Legia Warsaw.