Berita Tanjabbar
BBM Solar Untuk Nelayan di Kuala Tungkal Masih Sulit Didapatkan
Bahan bakar minyak (BBM) Jenis solar yang disediakan untuk nelayan di Kuala Tungkal saat ini dirasa masih sulit didapatkan.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Bahan bakar minyak (BBM) Jenis solar yang disediakan untuk nelayan di Kuala Tungkal saat ini dirasa masih sulit didapatkan.
Hal ini disampaikan oleh Mail, salah seorang Nelayan, ia mengatakan saat ini solar memang sulit didapatkan. Walaupun dapat jumlahnya pun tidak banyak.
"Iya susah sekarang, biasanya beli di langganan itu ada terus, sekarang tak langganan lagi, sekarang susah nyarinye," ujarnya, Rabu (6/4/2022).
Mail menggunakan pompong (perahu) untuk mencari ikan di laut, dimana kapasitas solar yang dibutuhkan sekitar 25-30 liter dalam sekali jalan.
"Kalau pompong ini tak banyak, 25-30 liter cuma, kalau ade minyak kami melaut lah, kalau tak ade ya terpaksa tak melaut," jelasnya.
Selain itu Mail juga mengatakan jika saat ini dirinya mendapatkan solar dengan harga mahal, sekitar Rp 7 ribu perliter. Padahal biasanya dirinya membeli dengan harga Rp 6.500 perliter.
Mail mendapatkan solar dari pedagang eceran, tidak di SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan), hal tersebut mungkin yang menyebabkan harganya menjadi lebih tinggi.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Antisipasi Kebakaran di Ramadan Patroli Damkar Tanjabbar Beraksi Saat Terawih dan Sahur
Baca juga: Gubernur Safari Ramadan ke Tanjabbar Janjikan Pelebaran Jalan Sepanjang 9 Km
Baca juga: Ibadah yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Anwar Sadat Bupati Tanjabbar