Ramadan 2022 di Jambi
Tanggal Mulai Puasa Ramadan 2022 Kanwil Kemenag Jambi Beri Perkiraan
Berita Jambi-Bulan puasa Ramadhan sebentar lagi. Namun penentuan awal puasa ramadan masih belum ditetapkan..
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bulan puasa Ramadhan sebentar lagi. Namun penentuan awal puasa ramadan masih belum ditentukan kapan.
Kanwil Kemenag Provinsi Jambi memperkirakan, memasuki awal ramadan akan jatuh pada 2 April 2022 dan ini baru hanya sekedar perkiraan.
Kasi Kemasjidan Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Rocki mengatakan, secara kalender diperkirakan puasa akan datang pada 2 April 2022.
Namun, dia menyebutkan ini baru hanya sebatas perkiraan. Untuk yang menentukan awal puasa ramadan diumumkan oleh Kemenag RI.
"Karena nanti harus diputuskan oleh negara, melalui sidang isbat penentuan awal puasa ramadan," kata dia, Sabtu 26/3/2022.
Namun, Kanwil Kemenag Provinsi Jambi juga mulai melakukan persiapan untuk memantau apakah di Jambi akan terlihat atau tidak. Nantinya ini akan dilaporkan ke pusat.
Untuk lokasi pemantauan hilal sendiri dilakukan di Hotel Oduo Weston, Kota Jambi. Karena lokasi tersebut merupakan lokasi yang paling tinggi di Kota Jambi.
Pemantauan hilal sendiri akan dilakukan pada 1 April mendatang, jika hilal sudah terlihat makan bisa dilaksanakan ibadah puasa pada umat muslim.
"Tapi kita hanya memantau, tidak menentukan jadwal pelaksanaan ibadah puasa," tambahnya.
Menurutnya, untuk yang diperbolehkan melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan saat, ketinggian hilal 2 derajat.
Jika hilal belum terlihat makan, biasanya ibadah puasa belum dilakukan oleh umat islam.
Kemudian, dia juga tak melarang masyarakat untuk melaksanakan ibadah salat tarawih secara berjemaah di masjid. Karena sampai saat ini belum ada surat atau pemberitahuan dari pemerintah pusat.
"Boleh tarawih berjemaah di masjid, karena kondisi Covid-19 juga sudah landai," sebutnya.
Dia juga mengatakan, berbeda dengan tahun sebelumnya yang melaksanakan salat tarawih terbatas, yakin 50 persen dari kapasitas masjid.
"Kalau sekarang sepertinya full, tak ada pembatasan, karena sampai sekarang tak ada informasi tersebut, bahkan shaf dalam salat sudah dirapatkan lagi," pungkasnya.
(Tribunjambi.com/Widyoko)