Perang Rusia Ukraina

Donald Trump Sesumbar Tak Takut Putin, Ancam Serang Rusia dengan Senjata Nuklir Jika Masih Presiden

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sesumbar akan mengancam Rusia menggunakan kapal selam nuklir.

Editor: Teguh Suprayitno
Istimewa
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

TRIBUNJAMBI.COM, CALIFORNIA- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sesumbar akan mengancam Rusia menggunakan kapal selam nuklir.

Hal ini sebagai respons invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung hampir satu bulan terakhir.

Trump mengatakan, jika masih menjadi presiden AS, dia akan mengancam Rusia dengan kapal selam nuklir.

Hal itu diungkapkannya ketika diwawancarai Fox Business, Senin (21/3/2022).

Status Rusia yang saat ini merupakan negara dengan senjata nuklir terbesar di dunia, membuat AS kesulitan merespons serangan Rusia ke Ukraina.

Presiden AS Joe Biden pun terlihat ragu dalam melangkah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Ukraina.

Hal itu termasuk dengan pemberlakuan zona larangan terbang di Ukraina, yang tak juga diambil oleh AS dan NATO, karena berarti konfrontasi langsung dengan Rusia.

Tetapi, Trump menegaskan bahwa dirinya tak takut akan hal itu, dan bakal mengancam Rusia.

“Saya selalu mendengar ia kerap menggunakan huruf N (nuklir), dan ia sering melakukannya. Menggunakan kata nuklir,” kata Trump dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Donald Trump Meleleh Setelah Dipuji Joe Biden Begini

Ia mengatakan bahwa AS memiliki kekuatan nuklir yang lebih hebat, dan juga kapal selam terbaik di dunia, dan mesin yang lebih kuat.

“Seharusnya kita berkata, ’dengar, jika Anda menggunakan kata itu (huruf N, nuklir) sekali lagi, kami akan mengirimkan mereka, meluncurkan bolak-balik, naik dan turun di pantai Anda’. Anda tak bisa membiarkan tragedi ini berlanjut, Anda tak bisa membiarkan ribuan orang ini mati,” kata Trump.

Namun, ribuan orang diperkirakan akan tewas jika perang nuklir dengan Rusia benar-benar terjadi.

Trump juga mengatakan bahwa Biden seharusnya mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dengan serangan nuklir.

Mantan presiden AS itu sebelumnya telah mengungkapkan sejumlah pernyataan kontroversial terkait penyerangan Rusia ke Ukraina.

Sebelumnya, ia mengatakan AS seharusnya menempatkan bendera China di jet tempur F-22 dan mengebom Rusia.

Baca juga: Ungkap Kebohongan Putin, Ukraina Pakai Teknologi untuk Kenali Jasad Tentara Rusia yang Tewas

Setelahnya meletakkan kesalahan ke China, dan mengaku bukan AS pelakunya.

Ia juga sempat dikecam pada awal penyerangan Rusia karena memuji Putin sebagai sosok yang cerdas, dan menolak menyebut pemimpin Rusia itu sebagai penjahat.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved