Kata Luhut Usai Muncul Spanduk Dukung Luhut Calon Presiden 2026

Muncul sanduk bertuliskan kalimat "Dukung Luhut Binsar Panjaitan sebagai Calon Presiden 2026 dan Aliansi Pendukung Luhut (APL)".

Editor: Teguh Suprayitno
Tribunnews/Jeprima
Luhut Binsar Pandjaitan. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Muncul sanduk bertuliskan kalimat "Dukung Luhut Binsar Panjaitan sebagai Calon Presiden 2026 dan Aliansi Pendukung Luhut (APL)".

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara mengenai spanduk yang berisi dukungan untuk dirinya itu.

Diketahui spanduk itu sebelumnya dipasang di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Ah itu sakit jiwa itu," ujar Luhut usai menghadiri acara Kick-off DEWG Presidensi G-20 2022 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Namun setelah itu Luhut tak memberikan komentar lebih lanjut soal keberadaan spanduk itu. Ia justru menyampaikan perihal big data 110 juta warganet yang meminta supaya Pemilu 2024 ditunda.

Luhut mengeklaim, big data itu benar adanya. Ia juga menepis tudingan sejumlah pihak yang meragukan validitas data tersebut maupun yang menyebut bahwa big data itu tidak benar.

Meski begitu, dia mengaku enggan membagikan data yang diklaimnya benar itu. "Ya janganlah, buat apa dibuka?," katanya.

Baca juga: Beda Suara Luhut dan Mahfud MD Soal Pemilu, Benarkan Tudingan PKS ke Jokowi?

Luhut mengaku, dirinya banyak mendengarkan aspirasi yang disampaikan rakyat soal penundaan pemilu.

Katanya, masyarakat banyak yang bertanya ke dirinya mengapa harus menghabiskan dana begitu besar untuk pemilu, padahal pandemi virus corona belum selesai.

Tak hanya itu, kepada Luhut, banyak yang menyatakan bahwa kondisi saat ini relatif tenang tanpa ada pergantian kepemimpinan. "(Masyarakat bertanya), kenapa mesti kita buru-buru? Kami capek juga dengar istilah kadrun lawan kadrun. Kayak gitu, ya apa istilahnya dulu itu lah. Kita mau damai, itu aja sebenarnya," kata Luhut.

Adapun spanduk yang berisi dukungan untuk Luhut maju sebagai calon presiden 2026 yang sebelumnya terbentang di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, kini telah dicopot.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, pemasangan spanduk itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang penertiban umum. Selain itu, spanduk yang ditempatkan di fasilitas umum tersebut juga dipasang tanpa izin.

Baca juga: Kronologi Anggota TNI Batalyon Arhanud Tembak Mati Anggota Brimob di Maluku Tengah

Selain tulisan, spanduk juga dilengkapi foto wajah Luhut. Tribun Jakarta melaporkan, setidaknya ada dua spanduk sejenis yang terpasang JPO depan Halte Ibnu Chaldun, Jalan Pemuda, Rawamangun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Spanduk Dukungan Calon Presiden 2026, Luhut: Sakit Jiwa Itu"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved