Berita Jambi
Polwan Pertama Jadi Pilot Helikopter Putuskan Pensiun Dini, Kini Pilot Water Bombing di Jambi
Berita Jambi-Ia merupakan pilot wanita, rekrutan PT. National Utility Helicopters (PT NUH) sebagai pilothelikopter Water Bombing
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Indria Pujiastuti (34), ibu dari seorang putra ini kini dipercaya oleh App Sinarmas, untuk memantau dan deteksi dini potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jambi.
Indria merupakan Polwan pertama Polri yang menjadi pilot helikopter.
Perjalanan Indria berawal pada Tahun 2004, ia memberanikan diri untuk ikut seleksi Polisi Wanita (Polwan).
"Alhamdulliah, saat itu sekali daftar Polwan saya masuk, dan tugas pertama di Polres Metro Bekasi, saya gabung dalam satuan Reskrim," kata Indria, Jumat (25/2/2022).
Menilik balik, menjadi seorang pilot helikopter, sudah cita-cita Indria sejak kecil.
Di mata ibu satu orang putra ini, heli kopter sesuatu yang sangat keren, mendarat atau Landingnya tidak harus di bandara, tetapi bisa di kawasan hutan atau pedalaman.
Hal tersebut, bersambut baik dengan jiwa dan gaya hidup Indria, yang selalu menyukai tantangan.
"Ya memang cocok sama passion saya yang suka tantangan dan hal baru," bilangnya.
Namun, untuk sampai pada titik ini bukan hal yang gampang bagi Indria, tantangan dan proses yang berat tentu sudah jalan utama untuk mencapai karir seperti ini.
Cita-citanya juga sempat tertunda beberapa saat, ketika sang ayah terlebih dahulu meninggal dunia. Saat itu, Indria bertanggung jawab atas ibu serta kakak dan adiknya.
Tangggung jawab serta cita-cita menjadi pertaruhan besar saat itu. Namun Indiria memang pantang menyerah, dia kemudian memutuskan untuk tunda sementara cita-cita kecilnya tersebut.
Kakak dan adiknya saat itu butuh biaya untuk menempuh pendidikan, setelah ditinggal sang ayah untuk selamanya.
Bekerja, menajadi keputusan bulatnya kala itu, lantaran sang ibu juga tidak ada biaya untuk memenuhi kebutuhan kakak dan adiknya.
Kehidupan Indria membaik saat ia diterima menjadi anggota Polwan, semangatnya tidak sia-sia, tidak hanya kebutuhan ibu, kakak dan adiknya, bahkan ia juga melanjukan pendidikannya hingga di bangku perkuliahan, dengan biaya sendiri.
Kehidupan pilot cantik terus berlanjut, pada Tahun 2006, ia ditugaskan di Kepolisian Udara Baharkam Polri, sebagai Pramugari Polri.
Tujuh tahun ia bertugas di satuan tersebut, seperti di awal, tantangan dan hal baru afalah jalan hidupnya, indria kemudian meningkatkan kemampuannya dengan masuk sekolah PPL (Private Pilot License) pada Tahun 2013 hingga Tahun 2015 di Cirebon.
Pada tahun yang sama, ia berhasil menyelesaikan pendidikan PPL dan ke Satuan Direktorat kepolisian Udara untuk konversi Helikopter.
Bahkan, Indria merupakan Polwan pertama Polri, yang menjadi Pilot Helikopter.
Pada Tahun 2016 ia memulai karir sebagai penerbang Helikopter di Kepolisian Udara Baharkam Polri, hingga pada Tahun 2020 ia mengajukan Purnabakti, atau pensiun secara dini.
"Ya saya ingin fokus berkarir sebagai penerbang," ungkapnya.
Sampai saat ini, Indria sudah mencapai 700 an jam terbang dengan rating sy BELL 412 SP/EP.
Idnria sudah sejak 7 Februari lalu, diandalkan untuk memantau daratan dari ketinggian terkait situasi Karhutla.
Wanita berdarah Sunda ini, sudah 18 hari berada di Jambi.
Jika beberapa pekan terakhir kerap melihat Heli Kopter warna merah, sedang mengudara di langit Jambi, itu merupakan heli BELL 412 SP/EP, yang dipiloti oleh wanita cantik ini.
Ini merupakan helikopter Water Bombing, yang memang difungsikan untuk penanganan kebakaran, khususnya Karhutla.
Tidak sembarangan, umumnya helikopter ini selalu dipiloti oleh seorang pria.
Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Indria, yang mengaku menyukai tantang dalam perjalanan hidupnya.
Selama 20 hari, kondisi keamanan karhutla akan dipantau penuh oleh Indria bersama dengan helikopter andalannya, hingga pada 27 Februari 2022 nanti, ia akan kembali terbang ke Jakarta.
Ia merupakan pilot wanita, rekrutan PT. National Utility Helicopters (PT NUH) sebagai pilothelikopter Water Bombing yang setara dengan pilot laki-laki pada umumnya.
Ia kemudian ditugaskan ke Jambi, untuk memantau karhutla sejak 7 Februari hingga 26 Februari 2022.
"Sebenarnya saya siap-siapa saja untuk kembali ke Jambi, tergantung Schedule kantor saja, tinggal nunggu perintah dan saya di mana saja bersedia," kata Indria ke pada tribun. (*)
Baca juga: Mengenal Pilot Wanita Pertama di Jambi, Pantau Karhutla dengan Helikopter Water Bombing