WAWANCARA EKSKLUSIF

WAWANCARA EKSKLUSIF Bupati Tanjabbar Jamkesda, Ambulans Air Hingga Pelayanan RSUD KH Daud Arif

Tribun Jambi telah melakukan wawancara ekslusif bersama Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs Anwar Sadat M.Ag

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Istimewa
Bupati Tanjabbar Anwar Sadat 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Sudah hampir 1 tahun Kabupaten Tanjabbar dipimpin Bupati Drs Anwar Sadat M.Ag dan Wakil Bupati Hairan.

Pasangan ini dilantik pada 26 Februari 2021. Tepat Februari 2022 ini hampir genap 1 tahun pasangan ini memimpin Kabupaten Tanjabbar.

Hampir 1 tahun memimpin, apa saja yang sudah dilakukan dan sudah tercapai di Kabupaten Tanjabbar, seperti di bidang kesehatan?

Untuk mengetahui hal itu Tribun Jambi telah melakukan wawancara ekslusif bersama Bupati Tanjabbar, Drs Anwar Sadat M.Ag, berikut hasil wawancaranya:

Apa yang sudah dilakukan dalam periode satu tahun kepemimpinan pada layanan dasar Kesehatan?

Alhamdulllah sejak kami dilantik pada 26 Februari 2021, Insya Allah nanti 26 Februari 2022 genap satu tahun, dan ketika kita masuk ke pemerintahan APBD murni 2021 kan disetop. Artinya, APBD murni memang bukan usulan kita, kita baru masuk pada APBD 2021 perubahan artinya efektif 6 bulan.

Tapi itu bukan jadi sebuah kendala, apalagi di tengah pandemi APBD Tanjung Jabung Barat cukup tajam. Yang dulunya Rp 1,5 Triliun, Rp 1,7 T, Rp 1.8 T, Ketika kami menjabat hanya Rp 1.1 T jadi luar biasa. Kita di satu sisi memerlukan percepatan pembangunan, tapi disisi lain kita terbatas dengan pendanaan.

Khusus berkaitan dengan kesehatan, kita tahu kesehatan ini adalah pelayanan dasar, maka sejak awal kami mengkampanyekan bagi masyarakat yang memang miskin tidak punya BPJS , tidak punya kartu sehat, tidak punya kartu jaminan asuransi lainnya, kita sudah membuat, mencetak dan menciptakan kartu Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) ini kita berikan ke masyarakat.

Alhamdulillah, setiap masyarkat yang sakit yang memang tidak punya uang sama sekali, maka silakan ke rumah sakit, mereka dibiayai oleh pemerintah daerah. Alhamdulillah cukup efektif untuk memberikan pelayanan kepada masyakat yang memang berada pada posisi darurat, apalagi ditengah covid ini, mata pencaharian mereka juga tidak menentu.

Alhamdulillah kita sudah menerbitkan kartu jaminan Kesehatan, dan ini pintu masuk, nanti setelah mereka dirawat mereka kita daftarkan di BPJS sehingga kita meberikan sebuah kepastian bahwa masyarakat Tanjung Jabung Barat punya kartu Kesehatan yang dibantu oleh pemerintah daerah.

Yang kedua, kita juga sudah membuat ambulan air, Alhamdulillah pertama kali launching kita juga membawa pasien dari Seberang Kota, ini dalam rangka memberikan pelayanan.

Karena kita tahu di Tanjung Jabung Barat ini masih banyak wilayah kecamatan-kecamtan yang berada di pesisir sungai, tepi laut yang memang mau tidak mau suka tidak suka keadaan yang menuntut untuk kita siapkan armadanya, termasuk armada laut, dan sangat efektif membawa pasien-pasien kita dari kecamatan-kecamamtan yang ada di pesisir-pesisir laut.

Kita siapkan tambahan armada mobil ambulan, kita sudah siapkan di beberapa puskesmas, kita tambah armada ambulan untuk mempercepat proses penanganan pasien yang memang memerlukan kecepatan, tanggapan oleh rumah sakit umum.

Yang ketiga, kita Kerja sama dengan dinas Kesehatan dan disdukcapil, misalnya ibu-ibu yang melahirkan, mereka tidak perlu lagi mengurus kartu keluarga, kartu identitas anak, kartu lainnya yang diperlukan oleh ibu yang melahirkan.

Sehingga Ketika mereka masuk rumah sakit mereka sudah mendapakan surat identitas anak, perubahan kk dan sebagainya, ini dalam rangka juga mempecepat proses pelayanan dasar kita ditengah masyarkat baik yang berkaitan dengan pelayanan Kesehatan untuk ibu-ibu hamil dan melahirkan.

Kemudian juga angka stunting kita cukup tinggi ya ketika saya baru saja dilantik 24 %, sekarang tinggal 19,8%, artinya kita ada upaya yang cukup intesif untuk mengurangi angka stunting di kabupaten Tanjung Jabung Barat,

Ini yang kita lakukan tidak hanya pengobatan, tapi juga kita bangun pencegahan, kita koordinasikan dengan dinas pertanian untuk memberikan makanan kepada anak-anak kita yang stunting dengan menanam padi yang memiliki unsur zink sehingga bisa menambah gizi bagi anak-anak.

Kita sudah menyiapkan 4 hektar lahan di Parit Bilal Kecamatan Pengabuan, dan itu sudah ditanam dan sudah dipanen, beras ini yang bisa dimakan oleh masyarakat.

Sehingga harapan kita masyarkat dapat mengkonsumsi beras yang mengandung zink, karena zink ini dapat meningkatkan kualitas Kesehatan anak, ini kita lakukan untuk pencegahan stunting.

Termasuk kita juga bekerjasama dengan dinas PUPR untuk memperbaiki sanitasi, karena kita tahu di Tanjung Jabung Barat ini sanitasinya dari jaman nenek moyang mereka bung air tidak menggunakan sanitasi yang baik.

Alhamdulillah kemarin kita lakukan pembangunan sanitasi di daerah-daerah yang tingkat stuntingnya cukup tinggi.

Alhamdulillah juga pelayaan di RSUD KH Daud Arif sudah mulai bagus, sudah tampak hasilnya dan kita terus evaluasi, pada prinsipnya bagimana pelayanan Kesehatan ini betul-betul diarasakn oleh marayaarkat, Tanjung Jabung Barat.

Kita juga sudah menyiapkan rumah singgah bagi pasien yang orang tuanya dirawat, hanya saja memang ada sebagian masyarakat yang tidak mau, tapi silakan kita sudah siapkan tempatnya, sehingga mereka tidak perlu lagi menginap di hotel.

Jadi kalau ada pasien dari Tungkal ulu dia kesini tidak punya saudara, dan kalau menginap di hotel kan bayar, kita sudah siapkan. Sudah kita launching beberapa bulan yang lalu, sudah kita siapkan rumah singgah, dan rumah singgah ini tidak jauh dari rumah sakit.

Evaluasi atau PR di bidang kesehatan untuk tahun ini apa?

Ini kita sedang membuat semacam aplikasi, karena ditengah pamdemi, mereka bisa lewat rumah mendaftar ke rumah sakit untuk berobat dan memastikan dokter-dokter spesialis yang memang hari ini jaga.

Sehingga, mereka datang ke rumah sakit dokternya ada, mereka masuk jam berapa sudah siap, dan dalam aplikasi itu sudah ada berapa bayarnya, kalau dia swasta, biaya administrasinya berapa.

Jadi, dari awal sudah terakumulasi datanya, sehingga saat datang kerumah sakit mereka sudah siap. Ini jadi PR kita dalam waktu dekat, bagaiaman rumah sakit bisa menciptakan aplikasi ini.

Kemudian yang kedua Alhamdulillah dulu, oleh pemerintah yang lama, dokter-dokter kita sekolah sebagai dokter spesialis, itu kita tarik lagi, Misalnya, dokter spesialis saraf, kemudian radilogi dan sebagainya itu kita Tarik lagi kita manfaatkan dan memang betul-betul mengabdi di RS kita dalam rangka memberikan pelayanan.

Dalam waktu dekat ini kita juga sudah berusaha untuk memperbesar bangunan rumah sakit, terutama pada layanan-layanan, insyaallah mudah-mudahan kita akan lakukan itu.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved